sumedangekspres – Motor Beat Road Race Emang Bisa? Kali ini kami akan membahas soal motor beat yang sering dipake balap Road race.
Honda Beat merupakan salah satu motor paling populer di Indonesia.
Sejak debutnya pada tahun 2008, motor ini langsung menarik perhatian.
Namun sebelum membelinya, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan Honda Beat.
Di awal tahun 2020, Honda Beat generasi terbaru diluncurkan.
Honda Beat kini tidak hanya memiliki desain yang lebih eye catching, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi canggih
Baca Juga:Tips Menjadi Pemain VolleyBall HandalYuk Mari Mengenal VolleyBall
yaitu Enhanced Intelligent Electrical Technology (eSP). Teknologi ini diklaim mampu membantu menghemat konsumsi
bahan bakar dan efisiensi.
Di sisi lain, Honda Beat terbaru telah dibekali mesin handal yakni mesin 110cc, SOHC, berpendingin udara yang cukup
bertenaga untuk penggunaan sehari-hari.
Motor Beat sangat bagus di trek, bahkan melakukan jumping juga terhitung sangat mudah, motor ini identik dengan istilah sepeda motor “mbeerr” alias Honda BeAT, penyalahgunaannya juga memiliki fanatik tersendiri.
Tidak hanya nyaman digunakan sehari-hari dengan mesinnya yang irit, motor matic ini juga bisa menjadi juara di lintasan.
Kini, parameter mesin telah dinaikkan secara maksimal, bersamaan dengan CDI standar diganti dengan CDI BRT Dualband RK.
Untuk mengimbangi tenaga mesin yang meningkat, agar traksi awal lebih sensitif, CVT Honda Beat hitam juga diciptakan oleh tangan kreatif sang montir.
Dengan ini karena bodywork pada dasarnya tipis dan kecil. Beat terbaru memiliki panjang 1.877 mm, lebar 669 mm, dan tinggi 1.074 mm.
Baca Juga:Motor JapstyleMotor Beat Street
Selain itu, Honda Beat generasi terbaru juga berbasis Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF).
Sasisnya disebut lebih ringan dari model tabung baja, sehingga pengguna Honda Beat terbaru bisa lebih leluasa bergerak.
Indonesia banyak sekali melahirkan atau mencetak generasi pembalap muda yang sangat baik.
Akan tetapi ajang balap nasional dan daerah masih belum jelas. Hal ini disebabkan oleh pandemi yang dahulu menyerang negara Indonesia sehingga banyak pembalap tidak memiliki aktivitas atau menganggur.