sumedangekspres – “Dua Putri Saya Dicabuli, Saya Lapor ke Polres Baubau, Polisi Malah Tangkap Anak Sulung Saya” tulisan ini diunggah oleh Yuli Z di projectmultatuli, pada 11 Maret 2023.
Seorang Ibu Tunggal lima anak melaporkan dugaan pencabulan kedua putrinya ke Polres Baubau, sebuah kota di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Diduga tanpa diberi akses pendampingan hukum yang memadai saat proses pemeriksaan, si ibu justru mendapatkan putra sulungnya dijadikan tersangka.
Menyadari penyelidikan polisi tidak beres, dengan membawa tekanan batin dan ekonomi rumah tangga, serta dalam bayang-bayang ancaman terduga pelaku sebenarnya, sang ibu mencari sendiri kebenaran dengan menyelidiki para tertuduh pelaku.
Baca Juga:Knetz Geram dengan Biaya Akademi SM UniverseApk Penghasil Uang Tanpa Undang Teman dan Dijamin Langsung Cair!
Para pelaku diduga tujuh laki-laki dewasa, orang-orang di sekitar lingkungan rumah. Peristiwa pencabulan diduga terjadi saat si ibu dan anak sulungnya sedang berjualan sayur di pasar, di hari ketika si ibu tidak seperti biasanya meninggalkan ketiga anaknya yang paling kecil di rumah.
Si ibu bersama putra sulungnya sehari-hari bekerja di pasar sejak pukul 6.00 hingga pukul 19.00. Jarak rumah mereka dan pasar sekitar 14 km, biasanya mereka naik angkot, kadang naik ojek. Rumah mereka berada di pinggiran Kota Baubau, di kompleks perumahan subsidi yang baru dicicil si ibu dan ditempati mereka selama dua bulan saat kekerasan seksual ini terjadi.
“Ya Allah, selama saya ngekos 25 tahun, anak-anak saya baik-baik saja. Saya menyesal tinggal di kompleks perumahan itu. Saya kira tinggal di situ lebih aman. Padahal, begini kejadiannya,” kata si ibu, bernama Ratih, bukan nama sebenarnya.
Ratih mengetahui kejadian yang menimpa kedua putrinya pada 24 Desember 2022.
Putri bungsunya mengeluh kemaluannya terasa perih saat buang air kecil. Ketika diperiksa, ia kaget melihat kondisi kemaluan putrinya. Keesokan hari, anak itu mengeluh kesakitan dan berkata seorang pria di lingkungan perumahan telah “memvaksin” lengannya.
Ratih memeriksa lengan putrinya. Ada bekas suntikan baru di lengan kanan dan di leher bagian belakang. Si anak mengaku bukan dia saja yang disuntik “vaksin”, melainkan juga kedua kakaknya yang masih di bawah umur 10 tahun.