sumedangekspres – Aplikasi teknologi ramah lingkungan dalam Bidang Lingkungan dapat diterapkan pada kendaraan hidrogen, mobil surya, dan mobil listrik.
Teknologi merupakan sebuah sarana dan prasarana yang menyediakan sebuah barang atau komponen yang diperlukan bagi kelangsungan hidup dan kenyamanan hidup umat manusia.
Biasanya penggunaan teknologi ini diawali dengan adanya pengubahan sumber daya alam menjadi berbagai macam alat-alat yang kini dipergunakan oleh masyarakat.
Baca Juga:Apa Itu Teknologi Ramah Lingkungan?Kendaraan dengan Teknologi Ramah Lingkungan
Seiring perkembangannya teknologi mengalami perluasan makna, menjadi sebuah benda yang tidak berwujud seperti software, metode pembelajaran, metode bisnis dan lainnya.
Contoh teknologi yang nyata di era sekarang sangat banyak mulai dari teknologi yang kita sering gunakan seperti komputer, laptop, handphone, mesin-mesin, mobil motor dan lainnya.
Namun sekarang, teknologi sudah menciptakan yang ramah lingkungan bagi makhluk sekitar dan lingkungan agar tidak menimbulkan efek globalisasi bagi bumi.
Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Lingkungan
Berikut merupakan contoh teknologi ramah lingkungan dalan bidang lingkungan.
Biopori atau biasa disebut teknologi lubang resapan merupakan teknik dalam membentuk daerah resapan air agar air tersebut tidak tergenang di permukaan tanah.
Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan terserapnya air ke dalam tanah, juga dapat menjadi usaha pencegahan beberapa penyakit seperti malaria, kaki gajah, dan demam berdarah.
Teknologi ini juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesuburan tanah. lubang yang dibuat diisi dengan kompos ataupun sampah organik yang dimana akan mudahkan organisme pengurai untuk mengubahnya menjadi pupuk alami.
2. Fitoremediasi
Fitoremediasi merupakan suatu usaha untuk menghilangkan, memindahkan, ataupun menstabilkan pencemaran lingkungan berupa bahan organik maupun anorganik menggunakan tumbuhan.
Baca Juga:Potensi Pengembangan Teknologi Blockchain di IndonesiaKumpulan Game Berbasis Blockchain
Dengan menggunakan tanaman yang dapat menguraikan polutan (zat pencemar) keseimbangan ekosistem akan terjaga.
Dalam penerapannya fitoremediasi membutuhkan biaya yang cukup rendah dengan hasil yang maksimal. Beberapa contoh tumbuhan yang bisa digunakan untuk fitoremediasi adalah bunga matahari, sawi, enceng gondok, tembakau, dan lidah mertua.