Tapi seiring dengan meningkatnya permintaan akan mobil listrik, dan seperti yang telah diprediksikan, dorongan untuk mendaur ulang lebih banyak baterai litium kemudian ditujukan pada industri baterai dan kendaraan bermotor.
Kelemahan di sisi daur ulang ini bukanlah satu-satunya alasan mengapa baterai litium buruk untuk lingkungan.
Menambang berbagai logam yang dibutuhkan untuk membuat baterai litium juga membutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Baca Juga:Apakah Mobil Listrik Berbahaya?10 Contoh Soal Essay Teknologi Ramah Lingkungan Kelas 9
Untuk menambang satu ton litium, butuh sekitar 500.000 galon (2.273.000 liter) air. Di Atacama Salt Flats yang terletak di Chili, litium dikaitkan pada berkurangnya vegetasi, suhu harian lebih panas, dan meningkatnya kondisi kering di daerah resapan air.
Jadi, meskipun mobil listrik mungkin mengurangi emisi karbon CO2 selama masa pakainya, baterai yang dipakai untuk membangkitkan energinya memulai masa kerja dengan jejak lingkungan yang sangat besar.
Jika jutaan baterai Li yang akan habis masa pakainya setelah sekitar sepuluh tahun didaur ulang dengan lebih efisien, maka ini akan membantu menetralkan semua energi yang dibuang pada proses pembuatannya.
Beberapa lab telah mencoba untuk menyempurnakan metode daur ulang yang lebih efisien sehingga, pada akhirnya, cara yang ramah lingkungan untuk mendaur ulang baterai Li dapat distandardisasi dan siap menghadapi permintaan tinggi benda tersebut.
Jadi apakah kamu sebagai pengguna kendaraan listrik sudah menangani dengan benar soal limbah baterai tersebut?