“Paling penting dua tujuan tadi, yang pertama memang untuk ke mahasiswanya sendiri meningkatkan kompetensinya. Kemudian yang kedua memang untuk kepentingan lembaga juga, atau pencapaian IKU Universitas,” imbuhnya.
Ia menuturkan, kalau untuk Mahasiswa nantinya ada juga manfaat lain, seperti untuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Diketahui saat ini kan ijazah itu dilampirkan dengan SKPI, yang di dalamnya berisi tentang kompetensi-kompetensi yang luar biasa dari Mahasiswa. Hanya kegiatan-kegiatan prestatif yang bisa dimasukkan ke SKPI, dan itu pun hanya lima poin yang bisa dimasukkan.
“Satu poin ujian bahasa Inggris ya seperti tes Toefle atau sejenisnya dengan kriteria minimal poinnya, misalnya dari UPI minimal 400. Jadi kalau sudah mencapai 400 itu nanti bisa dimasukkan ke dalam SKPI,” tuturnya.
Baca Juga:Kisah Nabi Yussuf AsArti Makna Dan Nama-Nama Wali Songo
Lanjut Dr Julia, mengenai kejuaraan tidak bisa dimasukkan semua, kalau Kejuaraan di tingkat Nasional sampai juara tiga bisa dimasukkan SKPI. Namun, kejuaraan tingkat lokal yang bisak di masukan SKPI hanya juara satu, jadi sangat kompetitif sekali di SKPI. Sedangkan Sertifikat Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP), itu jelas sudah bisa dimasukkan nanti ke SKPI karena kelas Sertifikatnya Nasional.
Diketahui sekarang yang mengikuti uji kompetensi itu Mahasiswa angkatan 2019, sementara kemarin yang terdata mendaftar semuanya ada 160 orang Mahasiswa. Kegiatan dibagi ke dalam dua bat, bat satu 80 orang Mahasiswa terbagi ke dalam dua, kelas A dan kelas B atau kelas satu dan kelas dua.
“Kemudian yang satu lagi 80 orang Mahasiswa jadi 80-80, itu yang kemarin didata awal, mungkin nanti dari hasil akhirnya bisa jadi ada perubahan. Sesuai hasil laporan dari tim penyelenggara nanti, belum selesai hari ini. Jadi mungkin saja ada perubahan, misalnya hari pertama tidak 80 tapi ada yang berpindah juga mungkin ke hari kedua, atau sebaliknya. Tapi intinya yang mengikuti totalnya 160 orang Mahasiswa.