Puasa Tapi Masih Terus Bermaksiat, Dosa Berlipat Ganda?

0 Komentar

sumedangekspres – Banyak yang puasa dan masih berbuat dosa dari dasar ini, seseorang yang melakukan kebaikan biasanya mendapat pahala ganda.

Mereka yang melakukan kejahatan tidak diberi imbalan tetapi sebanding dengan kejahatan mereka.

Dosa kecil yang dilakukan terus menerus tidak bisa dianggap kecil. Bahkan, dosa-dosa ini bisa menjadi dosa yang serius.

Baca Juga:Terapkan Amalan di Bulan Ramadhan Tahun 2023, Puasa Makin Berlimpah KenikmatanBESTI JABAR Kolaborasi Edukasi Masyarakat Pada Bidang Kesehatan

Sebaliknya, dosa besar tidak selalu besar, ketika pelakunya sering meminta pengampunan dari Tuhan. Sesungguhnya insya Allah dosa besar itu akan terhapus.

Lalu apa hukuman bagi seseorang yang sengaja melakukan maksiat saat berpuasa di bulan Ramadhan?

Menurut Hasbi Ash Shiddieqy mengatakan bahwa menurut Jumhur Ulama, orang yang sengaja melakukan maksiat saat berpuasa akan merusak pahala puasanya.

Orang yang berpuasa tetapi melakukan maksiat sama dengan orang yang menunaikan ibadah haji kemudian melakukan dosa.

Pahala utama tidak dibatalkan, hanya kesempurnaan pahala yang tidak tercapai. Orang yang berpuasa tetapi melakukan dosa menerima pahala puasa dan dosa atas dosa yang dilakukannya.

Menurut KH Muhammad Nur Hayid, seorang Muslim perlu merujuk pada Alquran terkait hal ini. Lihat, misalnya, surah al-An’am ayat 160.

Artinya, “Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan 10 kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi).”

Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata,

إذا صمت فليصم سمعك و بصرك و لسانك عن الكذب و المحارم و دع أذى الجار و ليكن عليك وقار و سكينة يوم صومك و لا تجعل يوم صومك و يوم فطرك سواء

Baca Juga:Siarkan Keberhasilan Jabar Melalui TulisanNonton Drakor Oasis (2023) Episode 5 Sub Indo Drama Korea Gratis, DramaQu, Telegram dan Mydramalist

“Jika engkau berpuasa, maka puasakanlah pendengaran, penglihatan dan lisanmu dari dusta dan perkara yang diharamkan. Jangan sampai engkau menyakiti tetanggamu. Juga bersikap tenanglah di hari puasamu. Jangan jadikan puasamu seperti hari-hari biasa.”

Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Menjauhi berbagai hal yang dapat membatalkan puasa, hukumnya wajib. Sedangkan menjauhi hal-hal selain itu yang tergolong maksiat termasuk penyempurna puasa.” (Fathul Bari, 4: 117)

Sebagai manusia kita harus selau mohon ampun atas segala dosa yang kita perbuat.

0 Komentar