sumedangekspres – Menghadapi kancah politik serta partisifasi untuk kemajuan Pemerintahanan, Jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumedang, ingin merubah paradigma partai politik dengan mengendepankan politik gagasan. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pembina DPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang, H Taufiq Gunawansah SI PMSi (Kang Ofiq).
Dikatakannya, Salah satu gagasan kami yaitu merumuskan rancangan Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah (RJPPD) Kabupaten Sumedang, tahun 2020 sampai dengan tahun 2045. Sasarannya lanjut kang Ofiq, adalah Sumedang Sugih 2045, gagasan timbul karena terinspirasi dari keberhasilan kepemimpinan Tumenggung Surya Kusuma Hadinata, yang dikenal dengan nama Pangeran Sugih.
“Beliau merupakan Bupati Sumedang yang berkuasa pada tahun 1836 hingga 1882,” jelasnya
Lebih jauh Kang Ofiq menjelaskan, Pangeran Sugih dianggap sebagai Bupati paling kaya dikawasan tanah Sunda. Dipandang mampu mengelola tata pemerintahan Kabupaten Sumedang, sehingga membuat masyarakatnya hidup berkecukupan.
Baca Juga:Niat Dan Cara Mandi Wajib Melaksanakan PuasaSejarah Singkat Ir Soekarno Proklamator Kemerdekaan
“Pangeran sugih juga didaulat sebagai bapak pembangun Sumedang. Karena sukses merumuskan kosmologi tata ruang Kota Sumedang dan berhasil mewujudkan tata kota serta pembangunan ekonomi kawasan,” Imbuhnya.
Lanjut Ofiq jadi kesimpulan politik gagasan RJPPD Partai Golkar Kabupaten Sumedang, yaitu proses identifikasi masa kejayaan Pangeran Sugih. Dimaknai secara filosofis dan sosiologis.
Dia menuturkan, DPD Partai Golkar Sumedang berkeyakinan, memiliki pola kepeminpinan yang dikonsepkan oleh Pangeran Sugih bisa disesuaikan dengan era kekinian. Seiring dengan perkembangan teknologi modern di berbagai bidang.
“Dalam Perumusan RJPPD tahun 2020 – tahun 2045, menuju Sumedang Sugih bukan hanya takeland atau jargon. Tapi penuh nilai filosofis yaitu Pertama sugih secara harfiyah artinya manusia kaya raya dan berkecukupan,” jelas Ofiq.
Lanjut Ofiq, Kedua dalam filosofi Suku Sunda sugih tidak hanya merujuk kepada kepemilikan harta yang absolut. Tapi lebih kepada suasana hidup yang berkecukupan, dengan suasana hidup yang damai rukun, tentram aman serta nyaman.
Ketiga secara filosofis merupakan gambaran suasana kehidupan masyarakat yang sejahtera adil dan makmur yang sejalan dengan moto juang Jawa Barat Gemah Rifah Repeh Rapih. Keempat sugih dalam fisolofi nasyarakat Sumedang memuat enam dimensi hidup, yaitu Sugih harta yaitu sejahtera secara ekonomi.