sumedangekspres – Sejarah Desa Karedok Sumedang konon tumbuh dari sebuah desa di seberang sungai Cimanuk. Daerah itu dulunya adalah daerah Sumedang Larang atau Negara Mayeuti (sebutan orang waktu itu).
Saat itu terjadi longsor di persawahan Lamping yang melanda desa tersebut dan membuat warga desa mengungsi ke desa Rancakeong atau Babakan Doboli.
Ada dua keluarga, yang kemudian jumlahnya bertambah menjadi 710 orang. Perkembangan yang demikian pesat dimungkinkan karena daerah tersebut merupakan daerah yang subur sehingga banyak pendatang yang kemudian menetap di sana.
Baca Juga:Arti dan Makna Pusaka KujangSejarah Sumedang Saat Pangeran Kornel Melawan Belanda
Sejarah Desa Karedok Sumedang pada waktu itu diperintah oleh seorang penguasa bernama Pangeran Aria Suria Atmadja, yang menikmati “ngalintar” (menangkap dari sungai dengan jaring atau kecrik).
Setelah kembali ke Leuwi Kiara, aliran Sungai Cimanuk, ia merasa lelah lalu beristirahat di sebuah kampung bernama Kampung Dobol. Ketika dia beristirahat, penduduk setempat tahu bahwa itu adalah Dalem, atau Penguasa, yang sedang beristirahat, dan untuk menghormati penduduk desa menawarkan sepiring karedok terong, sejenis makanan Sunda yang disajikan (selama makan) dengan nasi.
Ada tiga jenis karedok, yaitu karedok leunca, karedok terong, dan karedok mikpavu.
Karedok leunca dibuat hanya dari buah leunca yang masih hijau atau belum terlalu tua. Bumbunya terdiri dari garam, terasi, cikur (kencuro), gula pasir, bawang putih, dan surawung (kemangi). Bumbu ditumbuk terlebih dahulu dalam coet menggunakan cobek yang berkualitas baik, kemudian leunca dan surawun dicampur dengan bumbu sampai keras dan siap disajikan.
Bahan dari terong karedok ini terutama terong (aubergine) dengan warna hijau muda. Bumbunya terdiri dari garam, terasi, gula merah, kencuri, asam jawa dan oncom.
Biasanya keredoko terong ini juga bisa dicampur atau ditambah sayuran lain seperti kacang panjang, bontengo (mentimun), tauge atau kol dan surawung (kemangi). Irisan terong, kacang panjang, ketimun, kol, ditambah kemangi dan buncis. Kemudian masukkan alat press atau alu untuk dicampur dengan bumbu yang sudah disiapkan dan tumbuk hingga tercampur.