sumedangekspres– Dinkes Jabar Siap distribusikan 3,9 Juta Vaksin Polio ke Puskesmas dan Posyandu untuk mengatisipasi berkembangannya Polio, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) telah menyiapkan sebanyak 3,9 juta dosis vaksin Polio.
Vaksin Polio diberikan kepada seluruh anak di usia 0 – 59 bulan dengan cara diteteskan pada mulut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar Rochady mengatakan, seluruh petugas vaksinator sudah disipakan untuk memberikan imunisasi polio kepada seluruh anak di Jabar.
Baca Juga:Menteri BUMN Erick Thohir Kunjungi Trauma Healing Korban Gempa CianjurIndoVac Sudah Bisa Digunakan Lansia untuk Booster Kedua Vaksin Covid-19
“Jadi di semua kabupaten/kota itu siap dan tidak perlu adanya dokter karena tidak perlu suntik (dalam pemberian imunisasi polio) hanya di tetes saja,” ucap Rochadi kepada wartawan di Gedung Sate Kota Bandung, Jum’at (31/3).
Rochady mengatakan, pemberian vaksin polio didistribusikan kepada seluruh Posyandu dan Puskemas. Tujuannya agar mudah dijangkau masyarakat.
Meski begitu, Rochady mengatakan ada beberapa kategori anak yang tidak bisa mendapatkan vaksin polio ini. Yaitu anak yang menderita HIV.
‘’Karena kita tahu HIV ini membuat daya tahan tubuh turun. Jadi kita khawatirkan anak ini daya tahan tubuhnya turun. Jadi tidak kita berikan,” ujarnya.
Selain itum, vaksin polio juga tidak bisa diberikan kepada anak yang menderita keganasan darah atau anak yang sedang mengalami demam atau diare.
Konsisi anak seperti ini biasanya sedang mengalami penurunan imunitas jadi tidak diberikan vaksin Polio.
Rochady menambahkan, pemberian vaksin polio ini akan dilakukan dalam bentuk program sub Pekan Imunisasi Nasional (Supin) yang diberikan khusus untuk provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:Tempat Pesugihan Di Jawa Barat, Apakah Ada?Tiga Gunung Paling Angker Di Pulau Jawa, Apa Saja Itu?
“Jadi di seluruh Jabar di 27 kabupaten kota itu akan kami lakukan pekan imunisasi dan tidak terfokus di Purwakarta saja,” ujarnya.
Untuk diketahui, penyakit polio belakangan ini sempat mencuat setelah di Kabupaten Purwakarta di temukan anak yang mengalami kelumpuhan. Sehingga ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
Anak berusia 4 tahun ditemukan menderita polio Kecamatan Mani’is, Kabupaten Purwakarta. Padahal sejak 2014 Indonesia sudah dinyatakan bebas Polio.