كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش
Artinya : “Berapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apapun dari puasa kecuali hanya lapar dan dahaga”.
Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab mendapatkan ampunan dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya : “Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Baca Juga:Larangan Pemberhentian Laga Untuk Berbuka PuasaReview Spesifikasi Mazda RX-7
Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadits Muttafaq ‘Alaih). Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini yaitu :
• Mengimani dengan benar akan kewajiban ini, dan
• Mengharap pahala karenanya di sisi Allah ta’ala.
Ramadhan Bulan Turunya Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan di bulan Ramadhan sebagai petunjuk bagi umat manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan batil).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya : “(Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)…” (QS. al-Baqarah : 185).
Bacalah al-Qur’an, agendakan waktu untuk membaca al-Qur’an, renungi arti dan maknanya dalam setiap kata dan ayatnya. Imam Syafi’i radhiallahu anhu. Ketika di bulan Ramadhan mengkhatamkan al-Qur’an enam puluh kali, satu kali di siang hari dan satu kali khatam di malam hari.
Bulan Ramdahan dianjurkan untuk menghidupkan malam-malamnya dengan menjalankan Shalat Tarawih. Yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Para Sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).