Pengolahan Air Bersih Dengan Cara Berbagai Filtrasi

Pengolahan Air Bersih Dengan Cara Berbagai iltrasi
Pengolahan Air Bersih Dengan Cara Berbagai iltrasi(pentairrocean.com)
0 Komentar

sumedangekspres – Kali ini kami akan memberikan informasi mengenai Pengolahan air bersih dengan cara berbagai filtrasi, mulai dari biologi dan sebagainya.

Secara umum, ada tiga cara pengolahan air bersih, yaitu pengolahan secara fisik, kimia dan biologi.

Pengolahan fisik dilakukan dengan menggunakan sifat mekanik air, misalnya pengendapan, penyaringan (filtrasi), adsorpsi (penyerapan) tanpa penambahan bahan kimia.

Baca Juga:Cara Cek Kuota Nelpon Telkomsel Seumur HidupInilah Cara Mengatasi Mencret Pada Orang Dewasa Dari Rumah

Pengolahan secara kimia dilakukan dengan menambahkan bahan kimia seperti tawas dan kaporit. Zat ini sering digunakan untuk menghilangkan logam berat dari air.

Selain pengolahan secara biologis, mikroorganisme tertentu digunakan sebagai media pengolahan yang dapat membantu menjernihkan air.

Metode pengolahan fisik dan kimia umumnya digunakan untuk penyediaan air bersih di Indonesia. Dengan menggunakan cara ini sering disebut dengan IPA (Instalasi Pengolahan Air).

Pada dasarnya sistem pengolahan air bersih memiliki 3 unit utama di berbagai wilayah Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Intake Building

Bangunan sedot adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertama kali keluarnya air dari sumber air.

Bangunan ini dilengkapi dengan saringan, yang juga menyaring benda asing yang berada di dalam air.

Air di gedung retret kemudian masuk ke tangki besar, yang dipompa ke gedung berikutnya.

2. Instalasi Pengolahan Air (WTP)

Baca Juga:Oh!!! Begini Cara Mengecek Tipe HP Vivo5 Cara Menggunakan Vape Rokok Elektrik

Air yang berada di bak besar bangunan hisap kemudian dipompa ke instalasi pengolahan limbah. WTP merupakan bangunan utama untuk pengolahan air bersih.

Secara umum bangunan ini memiliki 5 bagian yang menggunakan air. Bagian-bagian ini adalah: Dalam proses koagulasi dilakukan destabilisasi partikel koloid/kotoran yang terkandung dalam air.

Proses ini dilakukan secara kimiawi dengan penambahan alum/packing (aluminium sulfat) atau secara fisik dengan pencampuran cepat dan hidrolik (jump atau hydraulic jump).

Ketika air berada di unit koagulasi, air melalui proses pencampuran yang lambat untuk memungkinkan tawas/paket yang bercampur dengan air untuk mengikat partikel kotoran dan membuat flok yang lebih besar untuk

memudahkan pengendapan kotoran nantinya. Serpihan yang terbentuk di alat ini (biasanya berupa slime) terpisah dari air dan secara otomatis mengendap di dasar kolam.

0 Komentar