sumedangekspres – Jumirah, seorang warga Desa Kandangan di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, menerima uang sebesar Rp 4 miliar sebagai ganti rugi atas pembebasan lahan untuk pembangunan tol Yogyakarta-Bawen.
Namun, ia menjadi resah ketika kepala dusun dan para ajudannya meminta sebagian dari uang itu.
Mereka meminta sebanyak Rp 1 miliar dengan alasan kelebihan bayar.
“Yang diminta Rp 1 miliar. Katanya itu kepunyaan tim,” kata Jumirah dilansir dari Tribunjateng, Selasa, 11 April 2023.
Baca Juga:Viral! Driver Ojol 58 Tahun Dipukul Hingga Giginya Patah di PalembangDaftar 94 Kota Tertoleran di Indonesia! Kota-mu Termasuk Ga?
Jumirah menolak permintaan itu karena sebelumnya tidak diberi tahu mengenai hal itu.
Namun ternyata, bukan hanya oknum kepala dusun saja yang mendatangi Jumirah, melainkan ada juga yang mengaku sebagai tim pembebasan lahan tol Yogya-Bawen.
“Tapi saya kan sebelumnya juga tidak diberi tahu apa-apa, jadi saya tolak,” lanjutnya.
Kekhawatirannya makin bertambah lantaran selepas pertemuan itu, rumahnya selalu didatangi orang tiap pekan.
Jumirah pun mengaku ketakutan jika ada orang tak dikenal sampai mendatangi rumahnya.
“Pintu rumah saya sampai digedor-gedor. Setiap ada mobil berhenti di depan rumah, saya ketakutan sampai sakit kepala dan glesotan di lantai,” kata dia.
Oknum kepala dusun mengancam akan membawa Jumirah dipenjara jika tidak memberikan uang yang diminta.
Baca Juga:Pelaku yang Tempel QRIS Palsu di Masjid Telah Ditangkap!Zayyan Fix Debut Dengan Nama Grup “XODIAC”
Setelah pertemuan itu, rumah Jumirah selalu didatangi orang dan ia merasa khawatir dengan keamanannya.
Ia telah melakukan mediasi dengan lurah setempat dan berkonsultasi dengan anggota DPRD Kabupaten Semarang serta pengacara.
Diketahui, sebanyak 284 bidang tanah di Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang yang mendapat uang ganti dari pembebasan tanah yang terkena proyek Tol Yogya-Bawen.