sumedangekspres – Hati-hati ChatGPT Mengancam Keamanan Pribadi !
ChatGPT memang tengah populer akhir-akhir ini, dalam dua bulan terakhir telah lebih dari 100 juta pengguna aktif dan menjadikannya aplikasi dengan pertumbuhan tercepat setelah peluncuruan.
ChatGPT yang merupakan keluaran dari OpenAI ini mampu menyelesaikan berbagai permasalahan seperti membuat kode untuk perangkat lunak, membuat pusisi dan masih banyak lainnya.
Namun dibalik kemudahan dan canggihnya dari teknologi ini memunculkan kekhawatiran seputar misinformasi, disinformasi, plagiarisme, dan malware hasil rekayasa mesin.
Baca Juga:ChatGPt Menjadi Syarat Masuk Kerja di Starup Jepang, Simak Penjelasannya!Ridwan Kamil Bersama Masyarakat Jawa Barat Lainnya Laksanakan Shalat Ied Di Masjid Raya Al Jabbar
Selain itu baru-baru ini telah ramah mengenai keamanan data privasi penggunanya, yang mana kabarnya chatbot ini dapat mengorek data pribadi.
ChatGPT ini sebenarnya telah dilatih melalui jumlah data yang luar biasa supaya teknologi ini dapat mereplikasi interaksi yang mirip layaknya seperti manusia.
Dan data-data dalam jumlah siginifikan itulah yang menjadi mayoritas dan akan diturunkan dari repositori seperti Common Crawl.
Seperti yang diungkapkan oleh Megha Srivastava, Mahasiswa PhD dari Departemen Ilmu Komputer Stanford, mengatakan bahwa Common Crawl telah mengumpulkan data bertahun-tahun dengan ukuran petabyte hanya dengan meraup dan menghimpun situs terbuka.
Model-model seperti ini dilatih dengan sebuah set data yang besar dan tersebdia di internet secara umum.
Srivastava melanjutkan bahwa pada ChatGPT dan Bard, Dari kedua AI itu diklaim menggunakan porsi yang ‘terfilter’ dari data di Common Crawl.
Namun, demikian, mengingat besarnya data tersebut “tidak mungkin bagi siapapun untuk dapat melihat data dan membersihkannya.
Baca Juga:Salat Idul Fitri di Masjid Raya Al Jabbar, Ridwan Kamil : Akan Dijadikan TradisiMemotret Momen Lebaran: Menciptakan Kenangan yang Abadi melalui Fotografi
Karena itulah, tidak ada yang menjamin data yang tersedia di internet tidak mengandung hal yang sifatnya pribadi.
Pasalnya, data tersebut bisa saja tersedia entah karena kesalahan pribadi, atau kecerobohan pihak ketiga dalam menangani keamanan data.
Baru-baru ini, kolumnis Bloomberg Dave Lee mengunggah di Twitter bahwa ketika seseorang meminta ChatGPT mengirim percakapan di platform terenkripsi seperti Signal, ChatGPT memberikan nomor telponnya yang asli.