sumedangekspres – Penipuan dengan modus penculikan anak selalu menjadi ancaman yang menakutkan bagi orang tua di seluruh dunia.
Namun, kini penjahat telah menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk memperdaya orang tua dengan membuat pesan teks atau telepon otomatis yang menipu.
Pesan-pesan tersebut terdengar otentik dan meyakinkan sehingga lebih sulit bagi orang tua untuk membedakan apakah pesan tersebut berasal dari seseorang yang sebenarnya atau dari penipu.
Bagaimana cara penipu menggunakan teknologi AI dalam penipuan penculikan anak?
Baca Juga:Apa Itu GPT-5 dan Apa Saja Fitur-Fiturnya?Bug di ChatGPT Bocorkan Informasi Pribadi, Kartu Kredit, dan Email
Penipu menggunakan teknologi AI untuk merekam dan mereplikasi suara anak yang diculik atau seseorang yang menunjukkan bahwa mereka adalah pihak kepolisian atau perusahaan yang terkait dengan kasus tersebut.
Kemudian, pesan suara ini dikirim ke orang tua melalui pesan teks atau telepon otomatis.
Pesan suara ini dapat mengatakan bahwa anak mereka telah diculik dan meminta uang tebusan untuk membebaskan mereka atau untuk meminta informasi pribadi yang dapat membahayakan keselamatan keluarga.
Pesan-pesan ini didesain untuk memancing emosi dan kekhawatiran orang tua, dan sering kali menimbulkan rasa panik dan kebingungan.
Bahkan, pesan-pesan ini terkadang dikirim dengan nomor telepon yang terlihat seperti nomor telepon resmi dari pihak kepolisian atau perusahaan terkait, yang menambahkan keaslian pesan tersebut.
Bagaimana cara menghindari penipuan bermodus penculikan anak yang melibatkan teknologi AI?
Pertama-tama, orang tua harus selalu waspada dan berhati-hati dalam situasi seperti ini. Jangan tergesa-gesa memberikan informasi pribadi atau mentransfer uang dalam situasi darurat yang tidak pasti.
Baca Juga:SAH! Lucky Hakim Resmi Mengundurkan Diri Dari Wakil Bupati IndramayuRobot Buatan Pemuda Asal Citimun Kini Berada di Exit Tol Sumedang
Selalu periksa nomor telepon pengirim dan verifikasi apakah itu benar-benar nomor telepon resmi dari pihak kepolisian atau perusahaan terkait.
Jangan ragu untuk memanggil kantor kepolisian atau perusahaan terkait untuk memastikan bahwa pesan tersebut benar dan aman untuk diikuti.
Kedua, pastikan bahwa anak-anak selalu memiliki nomor telepon darurat dan tahu apa yang harus dilakukan jika mereka mendapat pesan atau telepon mencurigakan.