Itu didirikan pada abad ke-16 dan berlangsung hingga awal abad ke-19. Kerajaan ini terletak di lembah Sungai Citarum, dan beribukota di kota Sumedang.
Terbentuknya Kerajaan Sumedang dipengaruhi oleh kemunduran Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 dan ke-15, yang menyebabkan bangkitnya kerajaan daerah yang lebih kecil di seluruh kepulauan Indonesia.
Di Jawa Barat, Kerajaan Sunda kuno sudah runtuh pada saat Kerajaan Sumedang muncul.
Pendiri Kerajaan Sumedang bernama Prabu Geusan Ulun yang konon merupakan keturunan Kerajaan Sunda Kuno.
Baca Juga:Silsilah Raja Kerajaan Sumedang LarangSejarah Nama Sumedang Dari Masa Kerajaan
Dia mendirikan kerajaan sebagai tempat berlindung bagi rakyat jelata yang melarikan diri dari penindasan panglima perang setempat.
Seiring waktu, kerajaan tumbuh dalam kekuasaan dan mengembangkan budaya dan adat istiadatnya yang unik.
Itu dikenal karena efisiensi administrasinya, pengrajinnya yang terampil, dan kehebatan militernya.
Kerajaan mencapai puncaknya pada abad ke-17 dan ke-18, ketika menguasai sebagian besar Jawa Barat dan memelihara perdagangan yang berkembang pesat dengan bagian lain nusantara.
Namun, pada awal abad ke-19, Kerajaan Sumedang melemah akibat pergulatan politik internal dan tekanan eksternal dari kekuatan tetangga.
Itu akhirnya diserap ke dalam kerajaan kolonial Belanda yang tumbuh, yang memerintah Indonesia sampai negara itu merdeka pada tahun 1945.
Meskipun keberadaannya relatif singkat, Kerajaan Sumedang tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Jawa Barat.
Baca Juga:Sejarah Dan Pendiri MoonrakerSejarah Berdirinya Moonraker Indonesia Sport Club
Pemerintahan raja-raja awalnya menjadi topik perdebatan dan spekulasi di kalangan sejarawan.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa raja pertama Sumedang adalah Prabu Surawisesa, yang konon mendirikan kerajaan pada abad ke-13.
Namun, sumber lain menyatakan bahwa raja pertama sebenarnya adalah Prabu Maharaja Suci, yang konon memerintah pada awal abad ke-14.
Terlepas dari siapa raja pertamanya, kedua penguasa awal Sumedang ini berjasa meletakkan dasar kerajaan. pertumbuhan dan kemakmuran.
Mereka dikatakan telah mendirikan pemerintahan yang kuat dan ekonomi yang makmur, berdasarkan pertanian dan perdagangan dengan kerajaan tetangga.