sumedangekspres – Peninggalan Sejarah Kerajaan Sumedang Larang merupakan salah satu kerajaan Islam Indonesia dan terletak tepatnya di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Walaupun tidak memiliki nama yang masyhur seperti kerajaan Majapahit atau Sriwijaya, kerajaan Sumedang juga memiliki sejarah dalam keilmuan sastra tentang sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia.
Selain itu, keberadaan Kerajaan Sumedang Larang juga menjadi tanda sejarah kedatangan Islam di wilayah Jawa Barat saat itu.
Kerajaan Sumedang Larang berawal dari kerajaan Sunda-Pajajara yang didirikan oleh Prabu Geusan Ulun Adji Putih di bawah perintah Prabu Suryadewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke Padjadjaran, Bogor.
Baca Juga:LAKONI Kompresor Angin Direct Driven Oilless (Kompresor Angin)Kerja Tanam Paksa Saat Jaman Belanda
Seiring dengan perubahan zaman dan petunjuk, nama Sumedang mengalami beberapa kali perubahan. Yang pertama adalah Kerajaan Tembong Agung (Tembong artinya terkemuka dan Agung artinya mulia), diperintah oleh Prabu Guru Adji Putih pada abad ke-12.
Kemudian pada masa Prabu Tadjimalela diubah menjadi Himbar Buana yang artinya alam yang tercerahkan dan kemudian diubah kembali menjadi Sumedang Larang (Sumedang berasal dari Insun Medal atau Insun Medanan artinya aku lahir dan Larang artinya sesuatu yang tidak ada duanya).
Peninggalan Sejarah Kerajaan Sumedang Siger Mahkota Binokasih Sanghyang Pake
Pada pertengahan abad ke-16, Ratu Pucuk Umu, keturunan raja-raja Sumedang kuno, menikah dengan seorang Muslim Sunda, Pangeran Santri (1505-1579 M) bernama Ki Gedeng Sumedang dan memerintah Sumedang Larang. bersama-sama menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut.
Pangeran Santri adalah cucu Syekh Maulana Abdurahman (Sunan Panjuna) dan cucu Syekh Datuk Kahfi, seorang ulama keturunan Arab Hadramaut yang datang dari Mekkah dan menyebarkan Islam ke seluruh kerajaan Sunda.
Dari perkawinan Pangeran Santri dan Ratu Pucuk Umun, lahirlah Prabu Geusan Ulun atau Prabu Angkawijaya.
Ikat Bahu Mahkota Pasangan Binokasih
Prabu Geusan Ulun dinobatkan sebagai penguasa Sumedang I (1580-1608 M), menggantikan kekuasaan ayahnya, Pangeran Santri.
Ia mendirikan Kutamaya sebagai ibu kota Kerajaan Sumedang Larang yang terletak di bagian barat kota. Wilayahnya meliputi Kuningan, Bandung, Garut, Tasik, Sukabumi (Priangan) selain Galuh (Ciamis).