Museum ini juga ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Sehingga konsekuensinya gedung ini harus tetap dilestarikan, dipelihara, dan tidak boleh dirombak.
Gedung ini adalah Museum Kebangkitan Nasional yang dulunya merupakan gedung dari School tot Opleding van Inlandsche Artsen atau STOVIA.
Bangunan ini digunakan untuk sekolah pendidikan calon dokter berikut asramanya sejak Maret 1902. Dengan memasuki dan menelusuri Museum Kebangkitan Nasional, imajinasi dapat merekonstruksi seperti apa kiranya hari-hari yang dijalani para calon dokter di STOVIA kala itu.
Baca Juga:Sejarah Asal Mula Nama BandungSejarah Gedung Sate Bandung
Berdasarkan catatan harian Kompas, begitu memasuki melewati gerbang museum, terdapat bangunan di kiri dan kanan gerbang utama merupakan bangsal belajar-mengajar siswa.
Dalam perjalanannya, gedung tersebut selalu beralih fungsi. Lokasi museum ini tidak jauh dari Pasar Senen, tepatnya di Jalan Abdurrahman Saleh No.26, sebelum RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kehidupan pada masa gedung tersebut masih dipakai sebagai Gedung STOVIA bisa dirunut dari koleksi foto-foto yang masih tersimpan rapi. Foto tersebut antara lain menyimpan gambar tipe ruang kelas yang terbuka dengan hiasan banyak lampu gantung, ruang ilmu alam dan ilmu urai dengan kursi bersusun naik ke atas, ruang tidur asrama, hingga ruang rekreasi.