Memori Tak Terlupakan: Menghormati Warisan Kevin Carter sebagai Jurnalis Fotografer

Memori Tak Terlupakan: Menghormati Warisan Kevin Carter sebagai Jurnalis Fotografer
Memori Tak Terlupakan: Menghormati Warisan Kevin Carter sebagai Jurnalis Fotografer(thisbugslife.com)
0 Komentar

sumedangekspres – Kali ini kami akan memberikan informasi mengenai Jurnalis Fotografer Kevin Carter, Pada masa yang penuh kebrutalan dan diskriminasi rasial, ada seorang pria yang berani melawan segala rintangan untuk mengungkapkan realitas kehidupan yang sebenarnya.

Kevin Carter, seorang jurnalis foto yang berasal dari Afrika Selatan, lahir pada tanggal 13 September 1960 dan telah meraih penghargaan atas karyanya.

Dia juga merupakan anggota dari Klub Bang Bang, kelompok empat fotografer yang aktif di Afrika Selatan antara tahun 1990 dan 1994.

Baca Juga:Resep Membuat Cireng Isi Ayam Yang GurihMakna dan Lirik Bebaskan Diriku Armada

Salah satu foto terkenalnya yang menggambarkan kelaparan di Sudan pada tahun 1993 membuatnya meraih Hadiah Pulitzer.

Sayangnya, Carter mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada usia 33 tahun, dan kisahnya diangkat menjadi sebuah film fitur yang dirilis pada tahun 2010 dengan judul “The Bang-Bang Club”.

Kevin Carter dilahirkan di Johannesburg dan tumbuh dalam keluarga kelas menengah yang mayoritas putih.

Ia sering menyaksikan orang-orang kulit hitam ditangkap oleh polisi di daerahnya karena mereka tinggal di sana secara ilegal.

Terkadang, Carter merasa tidak nyaman dengan sikap toleransi keluarga Katoliknya terhadap masalah ini yang terlihat sangat santai.

Setelah menyelesaikan sekolah menengah, ia meninggalkan studi lanjutan dan bergabung dengan Angkatan Udara, namun setelah empat tahun, ia memutuskan untuk berhenti setelah membela seorang pelayan ruang makan yang sedang dilecehkan dan akhirnya dipukuli oleh prajurit.

Tanpa memberi tahu siapa pun, Carter memulai kehidupan baru sebagai RJ (joki radio) dengan nama ‘David’.

Baca Juga:Terobosan Ganda: Pintu Minimalis 2 Pintu Terbaru yang MenggodaFebruari, Cinta, dan Zodiak yang Tergila-gila

Kemudian, pada tahun 1983, ia menjadi saksi Bom Jalanan Gereja di Pretoria, yang mempengaruhi keputusannya untuk mengejar karir di bidang fotografi berita.

Awalnya, ia bekerja sebagai fotografer olahraga, namun setahun kemudian ia bergabung dengan Johannesburg Star dan mulai mengungkapkan kekejaman yang terjadi akibat apartheid.

Diskriminasi rasial sangat mendalam dalam masyarakat saat itu yang dipupuk oleh partai nasional dari tahun 1948 hingga 1994.

Carter melihat penderitaan di sekelilingnya dan ingin mencerminkannya melalui karya fotografinya.

Kevin Carter menjadi fotografer pertama yang mengabadikan eksekusi publik seorang korban bernama Maki Skosana, yang dituduh menjalin hubungan dengan seorang petugas polisi kulit hitam pada tahun 1980-an di Afrika Selatan.

0 Komentar