Ternyata Beginilah Sejarah Raja Ampat, Simak Sejarah Lengkapnya Hanya Disini!

Ternyata Beginilah Sejarah Raja Ampat, Simak Sejarah Lengkapnya Hanya Disini!
Ternyata Beginilah Sejarah Raja Ampat, Simak Sejarah Lengkapnya Hanya Disini! (SUMBER FOTO Instagram.com/Misooltrip)
0 Komentar

sumedangekspres – Berikut Ternyata Beginilah Sejarah Raja Ampat, Simak Sejarah Lengkapnya Hanya Disini!

Kepulauan Raja Ampat adalah serangkaian empat kelompok pulau yang berdekatan di sebelah barat Linnunpää (Vogelkoop) di pulau New Guinea.

Secara administratif, kluster ini masuk dalam wilayah administratif Raja Ampat di Provinsi Papua Barat. Pulau pulau ini sekarang menjadi tujuan populer bagi para penyelam, tertarik dengan keindahan pemandangan bawah lautnya.

Baca Juga:Chord Bila nanti engkau tak bahagia – Nabila Maharani, Kunci Gitar Bila Nanti, Mudah Untuk PemulaLirik Bila Nanti – Cover Happy Asmara (Single Nabila Maharani) “Bila nanti engkau tak bahagia, Kembalilah pintu selalu terbuka”

Keempat kepulauan ini dinamai dari empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Menurut legenda setempat, nama “Raja Ampat” berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh butir telur.

Empat pangeran menetas dari empat telur, yang kemudian menjadi raja Waigeo, Salawat, Misool Timur, dan Misool Barat. Sementara itu, tiga telur lainnya menjelma menjadi hantu, wanita, dan batu.

Menurut sejarahnya, kawasan Raja Ampat sudah lama dihuni oleh kaum bangsawan yang menggunakan sistem adat Maluku.

Dalam sistem ini, masyarakat hidup secara komunal dan setiap desa dipimpin oleh seorang raja. Ketika lima kesultanan Muslim didirikan di Maluku, Raja Ampat menjadi klaim teritorial Kesultanan Tidore.

Ketika Belanda menaklukkan Kesultanan Tidore, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian dari klaim Hindia Belanda.

Penduduk Kepulauan Raja Ampat sebagian besar adalah nelayan tradisional yang tinggal di desa desa kecil di pulau yang berbeda.

Baca Juga:Apakah Aman Makan Nanas Untuk Ibu Hamil? Simak Penjelasan & Faktanya Disini!Ternyata Makan Ikan Tongkol Akan Membawa Dampak Baik Kepada Ibu Dan Janin, Benarkah Demikian?

Mereka adalah masyarakat yang ramah dan terbuka untuk pengunjung luar, apalagi jika kita membawa oleh-oleh seperti pinang atau manisan.

Benda-benda ini menjadi semacam “pipa perdamaian India” di Raja Ampat. Acara di mana mereka berbicara sambil makan pinang juga dikenal sebagai “Para-para Pinang” di mana mereka berbagi cerita lucu satu sama lain.

Orang-orang Raja Ampat memiliki pemeluk Islam dan Kristen, dan seringkali keluarga atau klan yang sama memiliki anggota dari kedua agama tersebut. Alhasil, masyarakat Raja Ampat tetap rukun meski berbeda keyakinan.

0 Komentar