sumedangekspres – Biodata dan profil dari Mubalighah cantik bernama Ning Umi Laila atau Ummi Lailatul Rahmah Hadi ini masih tetap dicari oleh banyak orang.
Pasalnya, sosok penceramah berparas cantik ini masih menarik banyak perhatian khususnya orang yang beragama Islam.
Dakwah dari mubalighah yang akrab disapa Ning Umi Laila ini viral di media sosial Tiktok.
Baca Juga:Karnaval SCTV 2023 Sumedang, Rossa Pulang Kampung, Simak 5 Artis Terkenal yang Berasal dari SumedangRossa Guncangkan Karnaval SCTV 2023 di Alun-alun Sumedang, Simak Biografi Diva Asal Sumedang Ini
Ning Umi Laila begitu fasih menyampaikan dakwahnya meskipun jemaahnya didominasi oleh Ibu-ibu.
Selain berparas cantik dan pintar berdakwah, Ning Umi Laila ini juga dianugerahi suara yang begitu merdu ketika membacakan ayat suci Al-Qur’an, Shalawat maupun bernyanyi.
Tak heran jika banyak orang yang kemudian penasaran dengan biodata dan profil Ning Umi Laila. Bukan hanya kaum lelaki saja, namun juga kaum perempuan sama penasarannya dengan sosok ini.
Jika Anda termasuk salah satunya, simak biodata dan profil lengkap Ning Umi Laila di bawah ini.
Profil Ning Umi Laila Rahmah Hadi
Ning Umi Laila lahir dari pasangan almarhum Edy Rahmatullah dan Sulastri pada 8 Agustus 2000 yang lalu.
Mubalighah cantik yang genap berusia 22 tahun ini dibesarkan oleh kedua orang tua yang juga berprofesi sebagai mubaligh. Uniknya, Ayah dan Ibu Ning Umi Laila sering berdakwah secara duet.
Melihat kedua orang tuanya yang seorang pendakwah, ia pernah bertanya kepada sang ayah apakah dirinya juga harus mengikuti jejak untuk menjadi mubalighah.
Baca Juga:Pesona Rossa di Karnaval SCTV 2023 di Alun-alun Sumedang, Sekalian Pulang KampungResep Es Teler Yang Cocok Dinikmati Siang Hari
Ketika itu Ning Umi Laila belum memiliki ketertarikan sama sekali dengan dunia dakwah.
Ketika Umi kelas 2 SMP, ibunya sakit stroke sehingga tidak dapat melanjutkan perjuangan dakwahnya. Selanjutnya jamaah mendorong agar ayahnya bisa berdakwah secara duet dengan dirinya.
Hingga suatu saat, ayahnya jatuh sakit, sementara ada amanah untuk mengisi pengajian. Lalu, sang ayah mengutus Umi untuk menggantikannya untuk berceramah.
Karena ketaatan pada ayah, Umi akhirnya berangkat pertama kalinya dengan agak terpaksa. Ternyata setelah berceramah, para jamaah suka dengan ceramahnya.