sumedangekspres – Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, menteri pendidikan, kebudayaan, riset dab teknologi Nadiem makarim resmi meluncurkan kurikulum merdeka, kurikulum ini memjaadi bagian ari program merdeka belajar episode 15, Nadiem makarim mengungkapkan kurikulum Merdeka Belajar ini sebagai bagian dari lanjutan pengembangan dan penerapan kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespons pandemi Covid-19.
Sejak pada pertama akali diluncurkan kurikulum merdeka telah sukses mengakselerasi kualitas pendidikan di Indonesia, melalui program tersebut, kurikulum merdeka adalah suatu pendekatan supaya siswa siswi bisa memelih pelajaran yang ia sukai, merdeka belajar bertujuan agar para pelajar mandiri meraka dapat memilih metode yang cocok dan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
Merdeka Belajar merupakan terobosan Kemendikbud-ristek untuk menciptakan sumber daya manusia unggul melalui kebijakan yang menguatkan peran seluruh insan pendidikan.
Baca Juga:Rekomendasi Hotel Murah Sumedang Untuk Staycation Bersama AyangApa Itu AI Generator Music? Simak Ulasan & Rekomendasinya untuk Berkarya
Kebijakan ini diimplementasikan melalui empat upaya perbaikan. Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan.
Dengan kurikulum merdeka ini, Nadiem makarim mengatakan, struktur kurikulum akan lebih fleksibel dan jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun. Fokusnya pun pada materi yang esensial sehingga capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun, pada kurikulum ini juga memberikan keleluasan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru juga akan digunakan supaya guru bisa mengembangkan praktik mengajar secara mandiri.
Selain itu kepala sekolah juga kini lebih mudah untuk melakukan pemantauan pelaksanaan pendidikan dengan menggunakan data Asesmen nasional di platfrom rapor pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.
Menurutnya dengan kurikulum merdeka ini, tidak ada lagi program peminatan di SMA, para siwa siswi dapat memilih mata pelajaran sesuai dengan minat masing – masing, sedangkan guru bisa mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan para siswa siswi.