TANJUNGSARI – Transaksi jual beli hewan kurban di pasar hewan Tanjungsari menurun drastis, jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Kepala UPTD Pasar Hewan Tanjungsari Yana Sukiana mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara persis minat beli hewan jadi menurun drastis.
“Mungkin saja penyebanya harga hewan tersebut mengalami kenaikan,” ujarnya.
Dari keterangan para pedagang harga bobot sapi hidup yang dijual per kg mencapai Rp 70 ribu, hingga Rp 80 rb per Kg.
Baca Juga:Haurngombong Dongkrak Potensi UMKMDilematis Bandar Kambing Hadapi Musim Kurban
“Untuk sapi hidup dengan harga satuan antara 30 hingga 40 juta dengan bobot sekitar 4 kwintal,” terangnya.
Ia menjelaskan, pasar hewan Tanjungsari walaupun menjelang hari raya, keramaiannya seperti hari biasa saja. Menurutnya, salah satu penyebab turunnya pasaran hewan karena daya beli masyarakat berkurang, padahal wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah berkurang.
“Jadi para pedagang itu kurang tahu kenapa pasarnya tidak ramai banget, kayak pasaran sebelum hari raya tahun lalu kan ramai banget,” ujarnya.
Selain itu, segi harga dan penjualan juga menurun drastis. Padahal para pedagang sendiri memastikan bahwa sapi-sapi yang dijual, bebas dari PMK dengan kondisi sehat.
Dadang (38) pedagang sapi asli Tanjungsari, Kabupaten Sumedang mengatakan, di tahun ini mengalami penurunan penjualan cukup drastis mungkin pembeli masih ketakutan masih adanya penyakit PMK.
“Dari tahun lalu, bisa menjual sapi mencapai 25 ekor lebih dan sekarang mendekati lebaran haji tahun ini di baru terjual 5 ekor sapi,” tuturnya. (kos)