sumedangekspres – Saat ini, perkembangan pembangunan di berbagai daerah di Jabar kian kentara perkembangannya.
Berbagai geliat pembangunan di berbagai sektor, seperti infrastruktur mulai bertahap di bangun mulai, diantaranya di kawasan Sumedang, Majalengka dan Subang
Demikian juga geliat pembangunan juga kini semakin nampak di kawasan lain seperti Cirebon, Kuningan sampai Indramayu.
Baca Juga:Ratusan Pedagang dalam Forum Peduli Pedagang Pasar Banjaran Ontrog Kantor BupatiRatusan Sapi Terpapar Penyakit, Membuat Cemas Peternak Sapi
Bahkan dari laporan yang diterima, infrastruktur di tahun ini yang akan dibangun jalan tol di kawasan Subang , yaitu ruas jalan Patimban -palabuhan dengan panjang jalan 37,05 KM.
untuk merespon perkembangan pembangunan tersebut perlu ada dukungan dari sumber daya manusia, kuncinya penguatan pendidikan.
Solusi penguatan pendidikan, ini diantaranya perlu penguatan kompetensi. Dari sisi kelembagaan, perlu ada penambahan SMK, ungkap Anggota Komisi V DPRD Jabar, Heri Ukasah Sulaeman, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.
Heri, dalam keterangannya mengatakan geliat pembangunan infrastruktur khususnya di kawasan Sumedang, Majalengka dan Subang, diantaranya akan membuka pertumbuhan industri di kawasan timur Jabar.
“dengan demikian perlu segera disiapkan SDM melalui penguatan pendidikan bidang kejuruan”, jelas Heri.
Menurut Heri, merujuk kepada data LKPJ , indikator kemajuan pendidikan itu dapat dilihat dari rata-rata lama sekolah yang baru mencapai 8,78 tahun.
Pencapaian angka tersebut, sektor pendidikan harus terus ditingkatkan program penguatannya. Salah satunya melalui penguatan SMK.
Baca Juga:Jalan Rusak Hambat Ekonomi Warga: Pengendara Melintasi Jalan Rusak Untuk Sampai ke Pasar Menjual Hasil PertanianJelang Idul Adha Harga Sayuran Normal
Kondisi SMK, dengan geliat pembangunan yang mengedepankan tuntutan kompetensi, untuk SMK soal aksesibilitas dan mutu pendidikan harus menjadi perhatian. Kuncinya ada penambahan SMK baru dan mempertahankan SMK yang saat ini sudah ada termasuk SMK swasta.
Menurut Heri, pendirian SMK baru diharapkan tak hanya didasarkan atas pertimbangan blank spot saja.
Namun, pendirian sekolah baru juga didasarkan atas kebutuhan dan potensi di wilayah yang bersangkutan. Misalnya di kawasan BIJB , SMK yang diprediksi dibutuhkan adalah SMK dengan jurusan automotif tentunya SMK jurusan automotif itu harus dibuat.
Heri, dalam bagian lain keterangannya mengatakan bagi SMK yang saat ini sudah beroperasi, perlu dilakukan evaluasi yang menyeluruh terutama menyangkut link and match dengan Dunia kerja.