Caranya cukup sederhana, Anda dapat membeli hasil pertanian dari para petani lokal dan menjualnya di pasar atau ke kota.
Anda dapat mengambil keuntungan dari selisih harga jual dengan harga beli, ditambah biaya transportasi dan biaya lainnya.
Namun, untuk hasil pertanian seperti sayuran, sebaiknya jangan memperpanjang rantai distribusi agar tetap segar saat sampai kepada konsumen akhir.
7. Menanam Rempah-rempah
Baca Juga:Sinetron Azab Jadi Acara Lawak, Ini Pekerjaan Nyeleneh di Sinetron ‘Penuh Hikmah’ TersebutJawab 10 Soal Tes Kepribadian ini dan Kenali Sifat Aslimu!
Menanam dan menjual rempah-rempah juga dapat menjadi usaha pertanian yang menjanjikan.
Mengingat hampir semua masakan Indonesia menggunakan rempah sebagai bumbunya.
Tidak hanya untuk keperluan bumbu masakan, rempah-rempah juga memiliki potensi sebagai bahan obat alami untuk berbagai macam penyakit.
Kabar baiknya, Anda tidak hanya dapat menjual rempah-rempah di pasar Indonesia, tetapi juga di pasar luar negeri.
Beberapa rempah-rempah yang banyak dicari adalah jahe, kunyit, pala, lada, cengkeh, serai, dan temulawak.
Proses penanaman rempah-rempah cukup mudah. Anda hanya perlu menanamnya di lahan dengan ketersediaan air dan unsur hara yang baik, sehingga tanaman rempah dapat tumbuh subur.
8. Menjadi Blogger Website Pertanian
Jika Anda memiliki keahlian dalam bertani dan menulis, membuat blog pertanian adalah pilihan yang baik.
Blog tersebut dapat berisi informasi seputar pertanian, mulai dari tips menanam tanaman, membuat pupuk organik, hingga informasi tentang tempat penjualan hasil pertanian.
Baca Juga:Sadap WA Pacar Dengan Social Spy Whatsapp dan Alternatif LainnyaHonda Luncurkan Motor Listrik 16 Jutaan, Intip Penampakannya Disini!
Anda dapat menghasilkan uang dari blog tersebut dengan memonetisasi melalui penyediaan iklan, fitur konten berbayar, menyelenggarakan kursus pertanian online, dan lain sebagainya.
Jika Anda tekun dalam mengembangkan dan mengelola blog tersebut, penghasilan pasif dari blog dapat dengan mudah didapatkan.
9. Menjual Pupuk Organik
Saat ini, sudah banyak orang yang menjual pupuk kimia. Namun, tidak ada salahnya Anda mencoba menjual pupuk organik yang terbuat dari kotoran hewan dan sampah tanaman yang terdekomposisi.
Pasar targetnya adalah para petani yang menggunakan metode pertanian organik.
Harga pupuk organik cenderung lebih tinggi daripada pupuk kimia, sejalan dengan proses produksinya yang lebih lama.
Anda dapat memanfaatkan strategi pemasaran digital untuk memasarkan pupuk organik buatan Anda.