“Jadi selain dikembangkan ke belakang, (Pasar Kreatif Jawa Barat) ini, kita motivasi kota kabupaten untuk mempunyai skala kecil oleh kebijakan Bupati walikota nya masing-masing,” pungkas Kang Emil.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian & Perdagangan Noneng Komara Nengsih mengatakan, Grand launching Pasar Kreatif Jabar ini merupakan tahap pertama. Masih ada beberapa tahap lagi karena banyak tersedia lahan luas yang bisa dimaksimalkan untuk memajang karya kreatif Jabar sesuai misi Gubernur Ridwan Kamil.
“Ini baru tahap awal, baru 32 tenan yang ada saat ini. Sudah ada yang menempati, semuanya dari UMKM,” ujar Noneng usai peresmian di kantornya (7/7).
Baca Juga:Dampak Tol Kantor Desa Memprihatinkan1617 Warga Situ Terima Bantuan Pangan
Lahan untuk Pasar Kreatif Jabar di Cikutra, lancet dia, merupakan aset Dinas Perindustrian dan Perdagangan, tapi dalam pengelolaannya nanti akan dipegang PT Jaswita, salah satu BUMD milik Pemdaprov Jabar. “Itu aset Indag, tetapi ada penugasan pengolahannya ke Jaswita supaya lebih profesional. Harapannya kita memperoleh profit,” kata Noneng.
Menurut Noneng, pembangunan Pasar Kreatif Jabar akan terus berlanjut karena diproyeksikan sebagai sentra ekonomi kreatif.
Harapannya sektor UMKM dan industri kreatif dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja secara lebih masif.
“Jawa Barat memiliki kontribusi 20,73 persen terhadap PDB ekonomi kreatif nasional, banyak menyerap tenaga kerja, tapi belum memiliki pusat ekonomi kreatif yang representatif,” ungkapnya.
Noneng menambahkan, Pasar Kreatif Jabar merupakan komitmen Gubernur Ridwan Kamil dan Pemdaprov Jabar untuk mempertemukan supply dan demand ekonomi kreatif. (*)