Sejarah Dua Merek Kecap Legendaris Dari Majalengka

Sejarah Dua Merek Kecap Legendaris Dari Majalengka
Sejarah Dua Merek Kecap Legendaris Dari Majalengka(S Suryawan)
0 Komentar

sumedangekspres – Kecap Legendaris Dari Majalengka, Jika anda jalan – jalan kurang lengkap jika tidak membawa oleh-oleh. Kota Majalengka memiliki oleh-oleh yang cukup legendaris untuk dibawa pulang kampung, yaitu kecap. Ya, kecap yang berasal dari Majalengka.

Kecap asal kota Majalengka ini cukup melegenda karena usianya sudah puluhan tahun dan dibuat secara tradisional. Selain itu rasa kecapnya juga unik banget.

Majalengka memiliki dua merek kecap yang legendaris, Maja Menjangan (MM) dan Segi Tiga. Keduanya asli buatan Majalengka dan in-house.

Baca Juga:Tempat Wisata Di Bandung Glamping Lakeside Rancabali Bareng Gebetan Bikin Nambah Nyaman NihTempat Wisata Di Bandung Floating Market Lembang Seru Nih Kalau Bawa Ayang Sama Camer Kesini

Kecap Maja Menjanga (MM) merupakan kecap tertua di Majalengka. Diproduksi pada tahun 1940 oleh seseorang bernama H. ​​Saad Wangsadidjaja. Kecap Maja Menjanga (MM) masih awet dari tangan H. Saadi dan disukai masyarakat.

Sedangkan pada tahun 1958, produksi kecap segitiga dimulai. Kemudian tiga orang mulai membuat kecap segitiga. Mereka adalah H. Lukman, Endek dan Aman. Merek segitiga ini diciptakan oleh ketiga orang ini.

Dua merek kecap menawarkan rasa yang sama. Ada kecap asin, manis sedang dan kecap manis. Pada ketiga varian rasa tersebut, rasa kedelai hitamnya juga sangat terasa.

Selain rasa kedelainya yang kuat, kedua kecap asli merek Majalengka ini juga tahan lama. Itu bisa bertahan hingga dua tahun. Padahal, kedua merk kecap ini dibuat tanpa bahan pengawet.

Untuk mengawetkan kecap dalam waktu yang lama, produsen menggunakan cara tradisional. Alih-alih mencampurkan bahan pengawet kimia, garam dalam jumlah besar dicampur ke dalam kecap olahan selama proses fermentasi.

Karena masih tradisional, kedua merek kecap asli Majalengka ini dibuat dengan tangan. Tidak ada mesin yang membantu, hanya tangan para pekerja yang bekerja.

Kayu bakar masih digunakan bahkan untuk membuat kecap ini. Begitu pula wadah tempat penyimpanan kecap yang sudah jadi, disaring dan difermentasi, terbuat dari kayu jati dan berbentuk seperti ember.

0 Komentar