Dr Aqua Dwipayana: Bijak Bermedia Sosial Langkah Penting Menjaga Harmoni Sosial di Era Digital
sumedangekspres–Sejalan dengan perkembangan teknologi, menjadi bijak dalam menggunakan media sosial adalah salah satu langkah penting untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan bermartabat di era digital.
Kita memiliki tanggung jawab untuk menggunakan media sosial secara bijak. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tatakrama dan etika baik saat bermedia sosial maupun dalam kehidupan nyata, kita dapat menjaga hubungan yang baik dengan orang lain, mencegah penyebaran konten yang merugikan, dan memastikan pengalaman kita di media sosial menjadi lebih positif dan berharga.
Baca Juga:Rezeki dan Berkah Kehadiran Dr Aqua Dwipayana di Rumah Makan Bidadari 2Ridwan Kamil Banyak Cetuskan Program Pro Pesantren, Tak Gentar Ladeni Gugatan Panji Gumilang
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan demikian belum lama ini, mengomentari isu yang belakangan tengah hangat di masyarakat. Hal tersebut menyangkut kasus sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Bungus Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) diusir oleh warga setempat. Hal itu terjadi karena
menyindir fasilitas yang ada di tempat KKN melalui konten di media sosial.
Dr Aqua Dwipayana yang merupakan doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran merasa perlu memberikan komentar karena kejadian tersebut berlangsung di kampung halamannya sehingga memiliki proximity dengan dirinya. Selain itu, Dr Aqua Dwipayana yang kerap menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi selalu berupaya mendorong setiap orang untuk memiliki bekal kompetensi dan keterampilan berkomunikasi yang baik, termasuk di media sosial.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, media sosial adalah sarana komunikasi yang sifatnya netral. Kemana arah tujuannya bergantung kepada si pembuat pesan atau komunikator. Apakah kontennya akan menuai respons positif atau negatif bermula dari perspektif berpikir dari si pemberi pesan. Tentu saja, mahasiswa sebagai insan akademik dan bagian dari kelompok intelektual harus memiliki pandangan yang luas dan berpikir sebelum bertindak (content judgment).
“Penting bagi setiap individu untuk berpikir sebelum memposting atau membagikan konten di media sosial. Banyak masalah timbul akibat tindakan impulsif dan tanpa pertimbangan yang matang. Sebelum mengklik tombol ‘publish’ atau ‘share’, penting untuk menanyakan pada diri sendiri apakah konten tersebut akan memberikan manfaat, apakah itu akurat, dan apakah itu akan memperkuat ikatan sosial atau sebaliknya,” ungkap Dr Aqua Dwipayana yang sudah berkeliling seantero negeri serta menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jutaan peserta.