Ridwan Kamil Banyak Cetuskan Program Pro Pesantren, Tak Gentar Ladeni Gugatan Panji Gumilang

Ridwan Kamil dengan Segudang Program Pro Pesantren: Tak Gentar Hadapi Gugatan Panji Gumilang
Ridwan Kamil dengan Segudang Program Pro Pesantren: Tak Gentar Hadapi Gugatan Panji Gumilang
0 Komentar

Ridwan Kamil Banyak Cetuskan Program Pro Pesantren, Tak Gentar Ladeni Gugatan Panji Gumilang

sumedangekspres– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis menghadapi gugatan Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al Zaytun..

Ridwan Kamil yang cucu ulama pendiri delapan pesantren di Jawa Barat, KH Muhyiddin itu, bahkan secara gamblang siap meladeni gugatan Panji Gumilang. “Silakan saja, karena ini adalah negeri hukum. Justru baik agar permasalahan bisa terang benderang. Ini hanya urusan peradilan duniawi,” katanya di laman Instagram pribadinya.

Baca Juga:Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Penguatan SDM di Bidang Perikanan dan Kelautan Harus Mencakup Pemahaman tentang Pengelolaan Berkelanjutan dan KonservasiHarga Beras Tak Membuat Masyarakat Menjerit

Dia menegaskan, “Sebagai pemimpin Jawa Barat, saya sudah bersumpah untuk menjaga Jawa Barat dan NKRI serta berkewajiban membela umat dan syariat dari hal-hal yang membahayakan dan meresahkan,” ucapnya.

Orang nomor satu di Jawa Barat ini menegaskan, Sebagai pemimpin Jawa Barat dan NKRI serat berkewajiban membela umat dan syariat dari hal-hal yang membahayakan dan meresahkan,

Sehingga saat dipercaya menjadi orang nomor satu di Jawa Barat, Kang Emil bertekad menjalankan amanah kepemimpinan sebagaimana nilai-nilai luhur yang dipesankan KH Muhyiddin.

“Terutama soal mengabdi kepada negara dilandasi semangat keikhlasan,” katanya soal Ridwan Kamil Banyak Cetuskan Program Pro Pesantren, Tak Gentar Ladeni Gugatan Panji Gumilang.

Kakek Ridwan Kamil, KH Muhyiddin, lahir di Garut pada 1878. Akrab dipanggil dengan panggilan kehormatan: Mama Pagelaran. Selain mendakwahkan Islam, beliau juga dikenal sebagai pejuang. Selalu mengajak rakyat menentang penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Hingga sesepuh masyarakat Subang yang dijuluki Mama Pagelaran ini, sempat menjadi tawanan kompeni pada 1939.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia berkumandang, KH Muhyiddin tak henti bergerilya. Bahkan semangatnya kian berkobar. Membentuk pasukan Hizbullah Pagelaran. Terdiri dari santri, alumni santri, jamaah pengajian, dan masyarakat Subang. Pasukan ini ikut terlibat dalam penyergapan konvoi tentara NICA di Ciater bersama Badan Keamanan Rakyat (BKR) – cikal bakal TNI – kala itu.

Sementara itu, beberapa program unggulan Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil, yang sudah berjalan baik di antaranya program Sadesa: satu desa satu penghafal Alqur’an.

Baca Juga:Dr Aqua Dwipayana: Hotel Jangan Fokus pada Pelayanan Formal, Pentingkan Interaksi Personal dengan Setiap TamuPakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana: Jangan Sepelekan Komunikasi di Bisnis Perhotelan

“Di Jabar ada 5.300 desa, cita-cita saya selama lima tahun memimpin Jabar, Insyaallah target tiap desa punya satu penghafal Qur’an,” ujar suami Atalia Praratya itu, optimis.

0 Komentar