sumedangekspres – Wisata Kuningan Jawa Barat, jika membicarakan keindahan Danau Remisjärvi tanpa membicarakan kisah yang terjadi, kurang lengkap rasanya.
Wisata Kuningan Jawa Barat, tempat wisata di Kuningan pertama yang wajib anda kunjungi adalah Telaga Remis.
Karena sejarah Kesultanan Cirebon, sangat erat hubungannya dengan danau yang indah ini. Sebelum kita masuk ke ceritanya, perlu dicatat bahwa nama Remisjärvi terinspirasi dari kerang di sekitar danau.
Baca Juga:Perlawanan Rakyat Singaparna Jawa Barat Melawan Jepang Dipimpin Oleh?Beginilah Syarat dan Ketentuan Layanan Sambara!
Makhluk ini merupakan spesies kerang air tawar yang sebelumnya hanya ditemukan di sekitar danau.
Kisah pangeran Keraton Cirebon dan air matanya adalah kisah paling terkenal yang menjelaskan asal usul danau ini.
Danau ini konon terbentuk dari air mata Pangeran Selingsingan (Pangeran Keraton Cirebon). Saat dia terus menangis, air matanya akhirnya berubah menjadi danau.
Sang pangeran diutus oleh penguasa keraton Cirebon untuk memimpin penolakan upeti dari kerajaan Mataram, demikianlah cerita dimulai.
Tiba-tiba tentara Mataram menyerang Pangeran Selingsing dan pasukannya saat mereka sedang dalam perjalanan.
Penyerangan kemudian dipimpin oleh Pangeran Purabaya. Kedua belah pihak kemudian mulai bertempur di kaki Gunung Slamet.
Prajurit Mataram terlalu kuat untuk Pangeran Selingsing, jadi dia menulis surat kepada Sultan Manggaj. Elang Sutajaya didesak dalam surat itu untuk membantu sang pangeran.
Baca Juga:Tingkatkan Investasi, Gubernur Ridwan Kamil Jemput Bola ke Tiongkok5 homestay di Sumedang, Sangat Nyaman Untuk Menginap Bareng Keluarga!
Menantu Sultan Pertamaj yang memiliki kesaktian adalah Elang Sutaya. Belakangan, Pangeran Selingsingan dan Elang Sutajaya bergabung dengan Pangeran Purabaya dalam pertempuran.
Pangeran Purabaya yang tidak bisa hadir meminta maaf kepada Elang Sutajay. Menurut Pangeran Purabaya, dia hanyalah seorang muslim biasa.
Namun hal itu tidak menyusahkan Elang Sutaya, karena menurutnya umat Islam yang terhormat tidak melakukan kekerasan.