“Anggota Polri dan TNI agar optimal memanfaatkan teknologi dan sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tugas dalam pemilu. Misalnya, penggunaan sistem pelaporan online untuk pencatatan insiden, pemantauan, dan analisis data,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Selain itu, lanjut pria yang hobi membaca ini, harus siap menghadapi dan menangani berbagai bentuk pelanggaran pemilu, termasuk pelanggaran kampanye, politik uang, intimidasi pemilih, dan kecurangan lainnya. Langkah-langkah penegakan hukum yang tegas dan adil harus diterapkan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pemilu.
Di samping itu menurut Dr Aqua Dwipayana, anggota Polri dan TNI perlu meningkatkan hubungan dengan masyarakat. Melibatkan masyarakat dalam kampanye keamanan pemilu dan menggali informasi terkait potensi gangguan keamanan akan membantu mengoptimalkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban selama pemilu.
Baca Juga:Dr Aqua Dwipayana: Bijak Bermedia Sosial Langkah Penting Menjaga Harmoni Sosial di Era DigitalRezeki dan Berkah Kehadiran Dr Aqua Dwipayana di Rumah Makan Bidadari 2
“Juga harus memiliki rencana darurat untuk menghadapi kemungkinan situasi darurat yang berpotensi terjadi selama pemilu, seperti kerusuhan atau gangguan keamanan lainnya. Hal itu sebagai langkah antisipasi,” ucap pria yang tinggal di Bogor, Jawa Barat ini.
Setelah semuanya dilaksanakan Dr Aqua berpesan agar jangan lupa melakukan evaluasi menyeluruh. Ini sangat penting sebagai pembelajaran jika melakukan hal yang sama di tahun-tahun mendatang.*