sumedangeskspres– Upacara adat Jawa Barat, Provinsi Jawa Barat memiliki keberagaman budaya yang banyak. Salah satunya upacara adat.
Upacara adat ini biasanya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk melakukan sembahyang, untuk prosesi perkawinan, hingga untuk perayaan panen.
Upacara adat Jawa Barat, di Provinsi Jawa Barat mempunyai jenis-jenis upacara adat yang berbeda. Upacara adat tersebut juga masih dilakukan sampai sekarang.
1. Ngaruwat Bumi
Baca Juga:Inilah Gunung Tertinggi di Jawa Barat Yang Perlu Kamu TauWisata Unik dan Menyejukan di Sumedang! Bukan Hanya Sudang Ternyata di Sumedang Ada Kebun Teh di Lereng Gunung Yang Akan Memanjakan Mata
Upacara ini berasal dari bahasa Sunda, yakni kata “Ngarawat” yang bermakna mengumpulkan atau memelihara.
Tujuan diadakan upacara adat ini sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bentuk menolak bencana.
Selain itu, upacara adat ini juga bertujuan untuk memberi penghormatan kepada para leluhur yang sebelumnya.
Upacara Ngaruwat bumi ini merupakan sebuah tradisi tahunan masyarakat di Jawa Barat.
Nah, upacara adat ini dilaksanakan selama dua hari. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain:
a. Dadahun
b. Ngadiuken
c. Meuncit Munding
d. Ngalawar
e. Sholawatan
f. Numbal
g. Ngarak Dewi Sri
h. Nyawer Dewi Sri
i. Pagelaran Wayang Golek
2. Upacara Adat Nenjrag Bumi
Upacara adat ini banyak ditemukan pada masyarakat Bandung. Tujuannya, agar anak bayi tidak mudah ketakutan dan kaget.
Pelaksanaan upacara adat ini dilakukan dengan cara meletakkan anak bayi di atas lantai dengan bahan bambu terbelah.
Baca Juga:Ada Air Terjun Menakjubkan Sampai Hutan Pinus Yang Menyejukan, Berikut Wisata Unik Sumedang Yang Wajib Kamu KunjungiWisata Unik Sumedang Yang Bikin Kamu Penasaran! Ada Danau Vulkanik Yang Sangat Terkenal
Kemudian, lantai bambu tersebut diinjak sebanyak tujuh kali. Kegiatan ini berperan sebagai alat terapi untuk bayi agar tidak mudah ketakutan dan kaget.
Sehingga saat dewasa nanti, menjadi sosok yang pemberani dan tidak mudah takut.
3. Upacara Sepitan
Upacara adat ini juga dikenal dengan upacara khitanan. Upacara adat ini hanya untuk anak laki-laki saja.
Upacara ini dilakukan saat anak laki-laki sudah berumur 6 tahun. Kemudian, mengundang dokter untuk melaksanakan acara.
Tujuan dari upacara ini adalah untuk menjalankan kewajiban bagi laki-laki dalam ajaran Islam.
Upacara adat ini tentu saja melibatkan masyarakat, sehingga dilaksanakan dengan suka cita.
4. Upacara Adat Pesta Laut Jawa Barat
Upacara adat pesta laut banyak ditemukan di daerah Pangandaran, Ciamis, Sukabumi, Pelabuhan Ratu, dan daerah pesisir lainnya.