Selain keindahan alamnya yang menawan, Gunung Tampomas sering dikaitkan dengan sejarah kejayaan Pajajaran di tanah Sunda, khususnya di tanah Sumedang, dan beberapa legenda tercatat di sana.
Menurut cerita, orang pertama yang memasuki kawasan Gunung Tampomas adalah Prabu Sokawayana, anak dari Prabu Guru Haji Putih, adik dari Prabu Tajimalela.
Meski waktu pencarian Prabu Sokawayana tidak diketahui, banyak sejarawan yang menyetujuinya. Sebelumnya, ayahnya Prabu Sokawayana memerintahkan untuk menjelajahi Gunung Tampomas untuk memperluas pemukiman.
Baca Juga:Kontribusi Seniman dan Budayawan dalam Masyarakat SumedangPemberdayaan Ekonomi Lokal: Produk UMKM Sudah Ada di Plaza Asia Lho!
Legenda Gunung Tampomas Sumedang Sejak zaman dahulu, Gunung Tampomas telah menerima kekuatan mistik yang sangat kuat, banyak yang menjadikannya sebagai tempat meditasi dan ziarah.
Gunung Tampomas memiliki beberapa situs yang menyimpan sejarah pemerintahan Pajajaran dalam bahasa Sunda.
Situs-situs tersebut antara lain tapak kaki Raja Siliwang, makam kerabat Raja Siliwang, dan batu tidur yang konon merupakan tempat peristirahatan Raja Siliwang.
Kekuatan mistis Gunung Tampomas kerap membuat para pendaki ketakutan, seperti Maman, Rudi dan Lisna, pendaki asal Banten yang terkenal dengan kanal YouTube Dimas Dome,
mengaku melihat kereta kereta emas memainkan musik gamela di sepanjang jalan.
Mereka semua merasakannya dan melihatnya, minum sebentar dan melanjutkan pendakian mereka.
Setiap gunung memiliki cerita mistis dan mitos yang berbeda, dimana setiap orang menghargai dan mentolerir apa yang diyakini oleh masyarakat setempat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.