“Bu Eka, jika memungkinkan, saat saya di Unikom dibuat 3 sesi dengan durasi per sesi sekitar 2 jam termasuk tanya-jawab. Selama ini saya biasa memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi dalam sehari sebanyak 4 sampai 5 sesi,” ungkap Dr Aqua Dwipayana soal Ingin Konsisten Menjalankan Silaturahim ke Pelosok Negeri, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Menolak Halus Tawaran Menjadi Dosen Tetap
Niat mulia Dr Aqua Dwipayana disambut baik pihak Unikom. Setelah Dr Desayu Eka Surya mendiskusikan di internal. Rektor Unikom Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T, menyambut positif tawaran Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu.
Lebih Unggul
Menjelang menyampaikan sharing, dalam pesannya kepada para dosen dan tendik, Dr Aqua Dwipayana menegaskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih unggul dan mewujudkan lingkungan akademik yang harmonis, sebuah perguruan tinggi telah menetapkan kebijakan yang menegaskan keharusan bagi dosen untuk mengikuti budaya organisasi yang ada di kampus.
Baca Juga:Pembinaan Polda Jabar Terhadap Pengrajin Senapan Angin di JatinangorPakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Menegaskan Keberadaan Bhabinkamtibmas dan Babinsa Sangat Strategis, Khususnya Menjelang Momentum Pemilu 2024
“Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat integrasi dan kolaborasi antara dosen, tendik, mahasiswa, dan seluruh elemen kampus, dengan harapan menciptakan atmosfer pembelajaran yang lebih inspiratif dan efektif. Hal sama juga berlaku di lingkungan Unikom” ungkap Dr Aqua Dwipayana yang hobi bersilaturahim ini.
Lebih jauh pria yang senang menolong orang lain tersebut mengatakan dengan saling memahami dan menghargai nilai-nilai yang ada dalam budaya organisasi kampus, diharapkan akan tercipta lingkungan belajar yang lebih inklusif, terbuka, dan penuh semangat.
Dalam kaitan ini, dosen yang merupakan salah satu pilar utama untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas haruslah beradaptasi dengan budaya organisasi di kampus agar kegiatan akademik dapat berjalan dengan lancar. “Budaya organisasi yang kuat bisa memperkuat identitas dan jati diri kampus, sehingga dapat menarik minat para mahasiswa dan mendukung pertumbuhan akademik yang berkelanjutan,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.
Budaya “PIQIE” di Unikom
Di lingkungan Unikom sendiri, budaya dan nilai-nilai organisasi tersebut terhimpun dalam jargon “PIQIE”. Budaya PIQIE diaplikasikan oleh seluruh sivitas akademika yang ada di Lingkungan Unikom. Hal itu adalah: