Seiring berjalannya waktu, kesenian Kuda Renggong ini dipentaskan tidak hanya untuk upacara khitanan tetapi juga untuk melengkapi beberapa acara. Salah satunya pada beberapa festival di Jawa Barat yang membuat seni berkuda Renggong terkenal di luar Provinsi Jawa Barat dan menjadi salah satu program Festival Pariwisata kalender tahunan Jawa Barat sejak tahun 1985.
Dalam Kesenian Kuda Renggong, tokoh utamanya tentu saja orang yang sedang dikariayan contohnya anak yang sedang khitanan. Di Sumedang, anak sunat atau gusaran dianggap sebagai Raja Sapoe atau Raja Hari, yang dihormati dan dimanjakan oleh semua pihak. Selain kuda yang menari, ada juga manusia yang menari untuk memeriahkan pertunjukan seni ini. Para penari ini seringkali berasal dari keluarga yang melakukan atau mempraktekkan khitanan, sehingga penduduk setempat juga ikut serta.
Disetiap akhir iring-iringan mengelili Desa biasanya Kuda Renggong akan diaktrasikan atau disilatkan oleh orang yang sudah profesional, karena Kuda nya pun sudah dilatih dengan cukup baik maka Kuda pintar sekali saat disilatkan. Kini Kuda renggong tak hanya di adakan saat acara khitanan anak saja, tetapi bisa saat acara menikah, ulang tahun bahkan acara-acara yang diinginkan setiap penyewa.
Baca Juga:7 Tips Diet Sehat: Tubuh Tetap Bugar Dan Anti Lemas!Indah Namun Berbahaya, Ini 7 Senjata Asli Jawa Barat
itulah sejarah singkat dari kesenian Kuda Renggong asal Kota Sumedang, semoga bermanfaat terimakasih!
(PKL Mutiara Julianti)