Inilah Peran Tokoh-Tokoh nasional dalam Mempertahankan kemerdekaan

Inilah Peran Tokoh-Tokoh nasional dalam Mempertahankan kemerdekaan
Inilah Peran Tokoh-Tokoh nasional dalam Mempertahankan kemerdekaan(popama)
0 Komentar

Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Nama kecil Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah Gusti Raden Mas Dorodjatun. Beliau lahir pada tanggal 12 April 1912. Sejak kecil Sri Sultan Hamengkubowono IX hidup di lingkungan Keraton. Beliau juga pernah menuntut ilmu di negeri Belanda.

Pada waktu Indonesia merdeka, Sri Sultan Hamengkubuwono IX spontan mengakui kedaulatan RI. Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga menyatakan bahwa Yogyakarta sebagai bagian RI.

Jenderal Sudirman

Jenderal Sudirman lahir di Rembang, Purbalingga pada 24 Januari 1916. Sebelum bersekolah, Sudirman adalah seorang guru. Ketika pecah Perang Revolusi, pelatihan militer yang diterimanya di Tentara PETA membuat Soedirman sangat ahli dalam membangun pertahanan dan mengembangkan taktik ofensif.

Baca Juga:Laptop HP 1000: Paling Keren Soal Spesifikasi Dan Harga!5 Rekomendasi Laptop HP: Cocok Untuk Para Mahasiswa Yang lagi cari Laptop Murah untuk Belajar dan bikin Skripsi!

Soedirman adalah mantan Panglima Divisi V/Banyumas berpangkat kolonel. Nama Kolonel Sudirman semakin mencuat ketika memimpin pasukan untuk ikut dalam Perang Ambarawa. Ketika konferensi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) diadakan di Yogyakarta, Kolonel Sudirman terpilih sebagai Pemimpin Tertinggi TKR. Dia dipromosikan ke pangkat jenderal.

Pada invasi kedua tentara Belanda, Jenderal Soedirman memimpin pasukan gerilya langsung melawan Belanda. Selama hampir tujuh bulan, Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya. Bahkan ketika kesehatannya menurun, ia tetap kuat memimpin tentara untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Bung Tomo

Bung Tomo lahir pada tahun 1920 di Surabaya dan bernama asli Sutomo. Sebagian besar perjuangan Bung Tomo terjadi di Surabaya. Pada masa pendudukan Jepang, Bung Tomo aktif sebagai wartawan di Surabaya.

Bahkan, Bung Tomo mendirikan Kantor Berita Indonesia, yang kemudian bergabung dengan Kantor Berita Antara cabang Surabaya. Selama Perang Kemerdekaan, Bung Tomo mendirikan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI).

Bung Tomo berperan penting dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945, khususnya dalam membangkitkan semangat juang rakyat Surabaya. Pengalamannya di masa penjajahan Jepang memudahkan Bung Tomo menyampaikan semangat juangnya melalui radio. Teriakan “Allahu Akbar” melawan penjajahan Sekutu dikenal luas dan sangat menggugah semangat juang para pemuda Suroboyo (warga Surabaya).

0 Komentar