sumedangekspres- Puluhan warga terdampak jalan Tol Cisumdawu menggelar aksi unjuk rasa, di depan kantor ATR Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sumedang, Selasa (15/8). Aksi digelar, menyusul penggantian lahan warga di Desa Ciherang, Sirnamukti, Mekarjaya, Pamekaran dan Desa Jatimulya serta beberapa desa lain, yang hingga sekarang masih belum jelas.
Aksi unjuk rasa pun dilanjutkan dengan audensi di Kantor Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. Audensi diwarnai adu jotos
antara warga dengan pihak BPN, namun tak berlangsung lama, karena dapat dilerai aparat kepolisian.
Baca Juga:Sekda Siap Jalankan Amanah KetuaHendak Menyembrang, Pemotor Tewas Terlindas Truk
“Kami tidak akan pernah diam, tidak akan pernah berhenti, kami akan gelar tenda di sini, ngaliwet di sini. Sebelum ada kejelasan dan ketidak pastian, kami tidak akan membubarkan diri,” kata koordinator aksi, Asep Rohmat yang juga Ketua AMX Sumedang menuturkan.
Sembilan desa yang dia advokasi, kata Asep, tentunya akan tetap bertahan di kantor PPS.
“Kita tidak pernah akan mundur, sampai titik darah penghabisan, sampai ada kepastian,” ujarnya.
Disebutkan, akibat ketidakpastian itu, pemilik lahan kebingungan dan harus kepada siapa mengadu.
“Kasihan masyarakat yang terkena dampak, apalagi saat itu ada informasi yang ada di dalam ROW (Right of way) atau daerah milik jalan. Harus diprioritaskan, tapi sampai saat ini masih belum terbayarkan,” bebernya.
Ihwal ketidakpastian pembayaran, kata Asep, sangat membingungkan. Padahal, lahan warga sudah dimanfaatkan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, bahkan sudah beroperasi.
“Apa yang menjadi kendala, apa yang jadi masalah? Sehingga permasalahan ini tidak ada penyelesaian hingga saat ini,” tuturnya.
Baca Juga:Dipicu Dendam, Pelajar Bacok TemannyaIKD, Model KTP Kekinian
Jika hal tersebut tak digubris, pihaknya mengancam akan menggelar aksi serupa dengan massa yang jauh lebih banyak lagi bahkan memblokir jalan tol. Sementara itu Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, persoalan dampak sosial jalan tol Cisumdawu sedang diproses.
“Berkaitan dengan tanah-tanah yang dinilai terdampak dan belum dibayar sedang kami proses dan diverifikasi,” terangnya.
Dampak lainnya, kata bupati seperti lahan sawah yang menjadi tidak berfungsi, rumah rusak dan amblas akan diperhatikan, kendati tidak maksimal.