Dalam perjalanannya di Sabusu, anak-anak mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Mereka bukan hanya menjadi musisi dan penari, tetapi juga duta budaya.
Mereka membawa bawaan dari Sabusu, membaur dengan dunia, menyebarkan pesona lokal ke pelosok-pelosok tanah air.
Seiring mereka tumbuh, Sabusu juga tumbuh dalam setiap catatan yang diperdengarkan dan gerakan yang ditarikan.
Baca Juga:Seni dan Nada di Saung Budaya Sumedang: Menyulam Makna Lewat Tarian dan MusikSaung Budaya Sumedang (Sabusu): Ruang Sejuk Berkumpul, Lagu dan Seni Menyatu
Di tengah hiruk-pikuk modernitas, Saung Budaya Sumedang mengingatkan kita akan pentingnya akar budaya.
Anak-anak belajar bahwa melodi yang paling indah tak selalu berasal dari instrumen paling canggih, dan gerakan yang paling memesona tak selalu memerlukan panggung megah.
Melalui Sabusu, mereka menemukan bahwa keindahan sejati terletak pada keikhlasan dalam berkarya.
Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Jl. Ir. Soekarno.35, Jl. Ir. Soekarno Jl. Raya Jatinangor No.35, Sayang, Kec. Jatinangor, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan pesona anak-anak berkreasi di Saung Budaya Sumedang.
Di sini, harmoni musik dan pesona seni tari bersatu, membawa jiwa kita dalam perjalanan tak terlupakan melintasi kekayaan budaya Nusantara.”