sumedangekspres– Cerita Menara Loji Jatinangor, Menara yang berlokasi di jalan Jatinangor menuju Kiara Payung. Menara Loji ini merupakan peninggalan bersejarah yang menandai Jatinangor atau Cikeruh (nama dulu Jatinangor-Red) sebagai pusat perkebunan zaman Belanda yang sangat terkenal.
Sejarah Menara Loji
Di tahun 1840-an di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, terhampar luas perkebunan karet seluas 962 hektare yang membutuhkan banyak orang untuk menggarapnya.
Untuk mengawasi para pekerja, atas inisiatif Baron Braud, seorang tuan tanah berkebangsaan Jerman membangun sebuah menara jaga yang berfungi sebagai pos pantau bernama Menara Loji.
Baca Juga:Sepenggal Sejarah Mengenai Jembatan Cincin JatinangorMengungkap Sejarah Budaya Sumedang dan Menjelajahi Berbagai Gedung yang Menampilkan Koleksi Berharga di Museum Prabu Geusan Ulun.
menara ini memiliki fungsi penanda bagi para pegawai perkebunan untuk memudahkan penyampaian pembagian waktu.
Biasanya pengawas perkebunan selalu membunyikannya sebanyak 3 kali, yang pertama pada pukul 05.00 WIB sebagai pertanda bahwa penyadapan akan dimulai. Lalu pukul 10.00 WIB agar para pekerja mengambil mangkuk tadah getah karet dan terakhir pukul 14.00 WIB sebagai tanda berakhirnya jam kerja.
Memiliki Gaya Bangunan Kuno Eropa
Salah satu yang unik dan menjadi daya tarik dari bangunan menjulang tinggi tersebut adalah desainnya yang kuno namun tetap unik. Dengan corak gothic ala abad pertengahan Eropa membuat siapa pun yang mengunjunginya merasakan suasa masa lalu yang estetik.
Namun ditahun 1980-an terjadi pencurian lonceng yang menyebabkan Menara Loji tidak dibunyikan lagi hingga saat ini. Disebutkan jika pencurian lonceng bersejarah tersebut belum ditemukan pelakunya hingga sekarang
Dijadikan Ruang Terbuka
Setelah alih fungsi kelola yang sebelumnya dilakukan oleh UNWIM (Universitas Wiyana Mukti), ITB sebagai pengelola baru menjadikan kawasan bersejarah tersebut sebagai ruang terbuka atau lebih dikenal sebagai lokasi Taman Loji. Mengingat di wilayah Kecamatan Jatinangor sudah sangat jarang kawasan terbuka hijau.
Di lokasi Taman Loji juga masyarakat luas boleh mengunjungi tempat tersebut untuk sekedar menghabiskan waktu luang atau mengamati sisa geliat industri karet yang terakhir beroperasi pada 1990 silam.
Itulah Cerita Menara Loji Jatinangor. Semoga bermanfaat!