“Publikasikan hasil riset dalam jurnal-jurnal ilmiah yang terkait dengan industri tertentu. Selain itu, presentasikan temuan Anda dalam konferensi atau seminar yang dihadiri oleh profesional industri. Ini akan membantu memperluas jaringan dan membuat hasil riset lebih dikenal,” ungkap Dr Aqua Dwipayana soal Dr Aqua Dwipayana: Komunikasi yang Transparan Tentang Hasil Riset dan Inovasi Menjadi Kunci Konektivitas Perguruan Tinggi dengan Industri dan Masyarakat.
Selanjutnya, buatlah pusat inovasi atau laboratorium terbuka di kampus Anda yang dapat dikunjungi oleh perwakilan industri. Ini akan memungkinkan mereka untuk melihat langsung proyek-proyek riset yang sedang berlangsung dan berpotensi untuk berkolaborasi.
Bangun relasi dengan perusahaan dan organisasi industri melalui program magang, kuliah tamu, atau kerjasama dalam proyek riset. Dengan berinteraksi secara aktif dengan industri, Anda dapat memahami lebih baik kebutuhan mereka dan sekaligus mempromosikan hasil riset.
Baca Juga:Tingkat Kemiskinan di Jawa Barat Paling Rendah, Ternyata Ekonomi Keumatan Jurus JitunyaPabrik Harus Nempel ke Rumah Susun
“Sajikan studi kasus konkret yang menunjukkan bagaimana hasil riset Anda dapat diterapkan dalam konteks industri. Ceritakan kisah sukses tentang bagaimana solusi Anda telah membantu perusahaan lain,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.
Pria yang hobi silaturahim itu menyarankan untuk mengadakan workshop atau pelatihan bagi para profesional industri. Ini dapat berfokus pada pengenalan terhadap konsep-konsep baru atau penggunaan teknologi hasil riset. Gunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk berbagi informasi tentang riset dan inovasi kampus. Buat konten menarik seperti video, infografis, atau artikel yang menjelaskan dengan jelas manfaat dan potensi aplikasi hasil riset.
Kepada industri yang tertarik dengan hasil riset Anda, pesan Dr Aqua Dwipayana, pertimbangkan untuk membentuk kemitraan formal. Ini bisa berupa kesepakatan lisensi, paten bersama, atau proyek riset bersama. “Beberapa program akselerasi atau inkubasi fokus pada menghubungkan startup atau inovator dengan industri. Bergabung dengan program semacam itu dapat membantu mempercepat adopsi hasil riset oleh industri,” pungkas Dr Aqua Dwipayana.
Transfer Teknologi
Dalam paparan lainnya, doktor komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut menjelaskan bahwa perguruan tinggi dapat melibatkan unit khusus yang bertanggung jawab atas transfer teknologi dari riset akademis ke industri. Ini bisa berupa paten, lisensi teknologi, atau bahkan berkolaborasi dalam mengembangkan produk baru.