sumedangekspres– Sumedang ada Wisata alam mirip pantai yang aestetik, Kamu bisa memanfaatkan waktu weekend mu untuk jalan-jalan bersama ayang atau orang terkasih di Sumedang, gak usah jauh ke Pangandaran untuk melihat pantai, ternyata di Sumedang juga ada tempat yang mirip Pangandaran, lho!
Sumedang ada Wisata alam mirip pantai yang aestetik, Air terjun dengan sejuta pesona di Jawa Barat salah satunya adalah Curug Cinulang atau Sindulang. Disebut Curug Sindulang karena lokasinya berada di Desa Sindulang. Keunikan curug ini karena tidak hanya memiliki 1 air terjun tapi 2 yang saling berdampingan.
Air terjun ini sangat populer di kalangan wisatawan. Terlebih wisatawan asal Tanah Sunda. Meskipun saat ini masih dikelola secara tradisional oleh masyarakat.
Baca Juga:Gak Kalah Menarik dari Paralayang Pantai Pangandaran, Inilah Pesona Wisata Paralayang SumedangMirip Curug Citumang , Inilah Pesona Penginapan dekat Curug di Sumedang
Keindahan Curug Cinulang bahkan digambarkan dalam sebuah lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi Sunda bernama Darso. Lagu dalam Bahasa Sunda ini menggambarkan betapa indahnya Curug Cinulang. Dengan dua air terjun yang berdampingan serta alam yang mempesona.
Untuk menikmati objek wisata ini, pengunjung dikenakan tiket masuk. Karena dikelola secara tradisional, tarifnya masih sangat terjangkau. Selain itu juga, pengunjung nantinya akan mendapatkan karcis sebagai tanda masuk objek wisata.
Harga Tiket Masuk
Tiket Masuk Dewasa Rp15.000
Tiket Masuk Anak Rp10.000
Jam operasional Curug Cinulang belum ditentukan secara pasti. Sebaiknya, wisatawan berkunjung di hari terang, misal pagi hingga sore hari. Disarankan untuk tidak berkunjung di malam hari karena kurangnya pencahayaan.
Berada di daerah pedesaan, menjadikan air terjun Curug Cinulang begitu sejuk. Udara masih terasa sangat segar, ditambah lagi rimbunnya pepohonan di kawasan wisata. Pengunjung akan disuguhi pemandangan hijau pepohonan, yang diperkirakan usianya sudah sangat tua. Membuat suasana semakin asri dan menyenangkan.
Curug Cinulang begitu istimewa karena tidak hanya ada satu air terjun, melainkan dua curug berdampingan. Meski berdampingan, curug yang memiliki tinggi sekitar 50 meter ini memiliki debit air yang berbeda. Satu air terjun memiliki debit air tinggi dan aliran yang deras. Sementara air terjun di sebelahnya memiliki debit air yang lebih kecil.