sumedangekspres – Taman Hutan Raya Ir H Djuanda alias Tahura Djuanda itu kayak kawasan konservasi alam yang ngenalin kita sama alam sekunder dan hutan tanaman, khususnya jenis Pinus (Pinus merkusil).
Ini tempatnya nempel banget sama Sub-Daerah Aliran Sungai Cikapundung dan DAS Citarum yang luasnya mencakup daerah dari Curug Dago, Dago Pakar, sampe Curug Maribaya.
Nah, tempat ini adalah bagian dari kelompok hutan Gunung Pulosari.
Lokasinya sendiri ada di Kompleks Tahura, Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, sekitar 7 km-an dari pusat kota.
Baca Juga:Jilbab Biru Langit Cocok dengan Baju Warna Apa Ya? Yuk Liat 9 Ide-nya!Tinggi Badan Thariq Halilintar Berapa? Yuk Intip Biodata Lengkapnya!
Kalo kita liat dari segi geografis, Tahura Djuanda tuh ada di 1070 30’ BT dan 60 52’ LS.
Secara administratif, wilayahnya meliputi Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, dan sebagian masuk ke Desa Mekarwangi, Desa Cibodas, Desa Langensari, dan Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, serta Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Dari hasil perhitungan batas-batasnya tahun 2003, Taman Hutan Raya Djuanda ini mencakup area seluas 526,98 hektar.
Kalo kita ngomongin tumbuhan dan binatang di sini, Tahura Djuanda punya jenis tumbuhan yang dominan kayak Pinus (Pinus merkusii), Kaliandra (Calliandra callothyrsus), Bambu (Bambusa sp.), dan macem-macem tumbuhan bawah, termasuk Teklan (Euphatorium sp.).
Tahun 1963, mereka tanemin macem-macem tanaman kayu dari luar daerah dan luar negeri, sekitar 30 hektar di sekitar plaza dan gua, termasuk 40 famili dan 112 spesies dengan total pohon sekitar 2.500.
Kalo ngomongin binatang, di Taman Hutan Raya Djuanda ini ada Musang (Paradoxurus herma paproditus), Tupai (Callosciurus notatus), Kera (Macaca insularis), dan berbagai jenis burung, kayak Kepodang (Oriolus chinensis), Ketilang (Pycnontus caferaurigaster), dan Ayam hutan (Gallus gallus bankiva).
Trus, tempat-tempat yang bisa kita kunjungin di Tahura Djuanda itu ada beberapa nih:
1. Gua Belanda
Baca Juga:Ini Pemilik The Originote, Skincare Lokal yang Lagi Ngetren di TikTokWisata Belanja Batik di Bandung: Keindahan Tenunan Tradisional
Ini gua buatan manusia yang dulunya buat pembangkit listrik tenaga air pada tahun 1901. Tapi pas tahun 1918, Belanda nge-renovasi dengan tambahin lorong dan koridor.
Terowongan ini akhirnya jadi markas militer mereka menjelang Perang Dunia II.
Di sini ada jaringan gua dengan 15 lorong dan 2 pintu masuk setinggi 3,2 meter. Area guanya seluas 0,6 hektar dengan total panjang gua dan lorongnya sekitar 547 meter.