8. Kematian Sanung di tangan Tagon
Eun Seom mengingat perkataan Dal Sae (Shin Joo Hwan), salah satu pemuda suku Wahan tentang cara menyerang lawan. Ia harus mendapatkan pemimpin mereka agar bisa menggertakkan seluruh bawahannya. Eun Seom mengincar Sanung (Kim Eui Sung) selaku pemimpin Serikat Arthdal.
Dengan bantuan Chae Eun, Eun Seom tahu bahwa Sanung punya banyak pengawal di sampingnya. Eun Seom menyusun rencana untuk menyusup sebagai prajurit saat Sanung dalam bahaya akibat berseteru dengan Suku Gunung Putih. Eun Seom pun sukses membawa Sanung seorang diri.
Eun Seom mengumumkan bahwa ia telah menyandera Sanung ke warga Arthdal. Ia ingin suku Wahan dibawa ke hadapannya untuk dibebaskan. Namun, sebelum Sanung berkata akan melepaskan suku Wahan, Tagon datang ke sana dengan dalih ingin bernegosiasi untuk menyelamatkan Sanung yang tidak lain adalah ayahnya sendiri.
Baca Juga:Arthdal Chronicles Season 2: Yuk Intip sinopsis dan perubahan pemeran utamanya!Siapa Pemeran utama Arthdal Chronicles season 2? Benarkan bukan Song Jong Ki?
Hanya ada Eun Seom, Sanung, dan Tagon di dalam ruangan tersebut. Eun Seom lalu tahu bahwa ayah dan anak itu punya niat untuk membunuh satu sama lain. Pertarungan tak terhindarkan. Eun Seom mencoba melawan Tagon, tetapi ia kalah. Sanung pun akhirnya terbunuh di tangan Tagon.
9. Alasan Sanung membenci Tagon
Tagon berbeda dari Sanung. Ia adalah kaum Igutu yang merupakan campuran dari Sanung dan seorang Neanthal, Muteurubeu (Ok Go Woon). Sejak remaja, Tagon sudah cerdas dan mampu membuat strategi untuk kepentingan Serikat Arthdal. Oleh sebab itu, dirinya dipuja oleh seluruh warga Arthdal.
Namun, Sanung justru jadi takut padanya. Ia berpikir Tagon adalah anak yang bisa menjadi petaka baginya. Hal itu diperkuat ramalan cenayang. Sebelum meninggal, Sanung berkata ia menyesal tak membunuh Tagon sejak dulu. Meski begitu, Tagon sebenarnya hanya ingin pengakuan dari Sanung.
10. Identitas Tagon sebagai Igutu diketahui Eun Seom
Eun Seom berhasil kabur sebelum pasukan Daekan datang ke ruangan itu. Di tengah kesedihannya karena gagal menyelamatkan suku Wahan, Eun Seom menyadari kalau ada bercak darah ungu di pakaiannya padahal ia tidak terluka sama sekali. Darah itu rupanya adalah milik Tagon saat mereka bertarung.