PENGARUH IMPLEMENTASI QRIS (QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD)

PENGARUH IMPLEMENTASI QRIS (QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD)
PENGARUH IMPLEMENTASI QRIS (QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD)
0 Komentar

Metodelogi penelitian

  • Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian  kualitatif. Dimana data yang digunakan dalam penelitian berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang diamati.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian deskriptif yang berarti bahwa bentuk penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan fenomena yang ada secara alamiah dan nyata adanya. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai implementasi Qris terhadap peningkatan pembayaran non tunai UMKM di Jatinangor.

  • Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan informasi yang jelas, lengkap dan memungkinkan dan  mempermudah peneliti untuk melakukan observasi. Oleh karena itu, maka penulis menetapkan lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Jatinangor, tepatnya di Kabupaten Sumedang, Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun 2023 hingga Oktober tahun 2023.

  • Sumber data

Dalam penelitian ini Sumber data berupa kata kata diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan yang telah ditentukan. Yang berkaitan dengan hal yang berhubungan dengan pengaruh implementasi Qris terhadap peningkatan pembayaran non tunai UMKM di Jatinangor.

Baca Juga:Warga Perotes Nama Gerbang Tol DiubahBawaslu Imbau Parpol Tertibkan APS

  • Teknik pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data penelitian tentang implementasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) terhadap peningkatan pembayaran non tunai usaha mikro kecil dan menengah di kecamatan Jatinangor dapat menggunakan beberapa teknik pengumpulan data berikut:

  1. Survei: melakukan survei secara langsung kepada pemilik usaha mikro kecil dan menengah di kecamatan Jatinangor. Dimana pada saat survei harus memberikan pertanyaan tentang penggunaan QRIS, tingkat kepuasan, dan dampaknya terhadap pembayaran non tunai.
  2. Wawancara: Melakukan wawancara mendalam dengan pemilik usaha untuk mendapatkan pandangan lebih mendalam tentang implementasi QRIS dan pengalaman mereka dalam menggunakan sistem tersebut.
  3. Observasi Lapangan: Amati secara langsung bagaimana pelanggan dan pemilik usaha menggunakan QRIS di tempat-tempat usaha mereka.

Hasil dan Pembahasan

Quick Response Code atau yang biasa   disebut dengan QR Code merupakan sebuah barcode dua dimensi yang diperkenalkan oleh Perusahaan Jepang Denso Wave pada tahun 1994.Jenis barcode ini awalnya digunakan untuk pendataan inventaris produksi suku cadang kendaraan dan sekarang sudah digunakan dalam berbagai bidang layanan bisnis dan jasa untuk aktivitas  marketing  dan    promosi.    Pada    dasarnya    bahwa QR Code dikembangkan sebagai suatu kode yang memungkinkan isinya untuk dapat diterjemahkan dengan kecepatan tinggi (Rouillard,2008: 50).

0 Komentar