Etika Permaculture: Landasan Keberlanjutan Lingkungan dan Ekonomi bagi Petani Organik

Putri Maudi Kusnaedi, Choirussahla Aqiilah Hartono, Shofiah Kamilah dan Ernah
Putri Maudi Kusnaedi, Choirussahla Aqiilah Hartono, Shofiah Kamilah dan Ernah
0 Komentar

sumedangekspres- Oleh : Putri Maudi Kusnaedi, Choirussahla Aqiilah Hartono, Shofiah Kamilah dan Ernah

Pertumbuhan penduduk diiringi dengan peningkatan kebutuhan energi dan pangan. Sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting sebagai penyedia pangan. Akan tetapi, kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan semakin parah. Menyikapi situasi saat ini, muncul paradigma baru dalam mengembangkan sistem dan gaya hidup pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.  Selain dimensi lingkungan dan sosial, keberlanjutan pertanian organik juga mempunyai dimensi ekonomi. Faktanya, jumlah produk organik tidak sebanyak produk konvensional dan pasar yang terbatas sehingga keuntungan dan keberlanjutan usahanya menjadi kecemasan bagi para petani.

Salah satu model pertanian berkelanjutan yang mulai diadopsi di Indonesia adalah permaculture.

Baca Juga:Rancaekek Tekan Angka StuntingPemerintah Harus Tegas Dukung Palestina

Permakultur merupakan sistem pertanian yang berfokus pada aspek sosial. ekonomi. dan lingkungan. Permakultur juga berbeda dengan sistem pertanian ramah lingkungan lainnya karena penekanannya pada keseimbangan alam dan keseimbangan ekonomi. Dalam implementasinya, permakultur dilandasi oleh beberapa etika yaitu “care for earth”, “care for people” dan “fair share”. Etika ini mendorong manusia untuk menghargai lingkungan, memperhatikan kebutuhan manusia, dan membagi sumber daya secara adil untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan kondisi tersebut maka dilakukan sebuah penelitian oleh tiga mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padiadjaran antara lain Putri Maudi Kusnaedi, Choirussahla Aqiilah Hartono dan Shofiah Kamilah. Tim penelitian ini dibimbing oleh Dosen Fakultas Pertanian Unpad Dr.rer.pol.Ernah.,SP MSi.  Penelitian ini merupakan implementasi dari Program Mahasiswa Inovatif Penelitian Bidang Sosial Humaniora (PKM-RSH) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Tim memilih Kebun Hanif Regenerative Culture yang berlokasi di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. sebagai tempat penelitian. Kebun Hanif Regenerative Culture ini merupakan salah satu tempat budidaya yang menerapkan etika permaculture sejak tahun 2020.  Tim melakukan observasi partisipatif dengan berperan sebagai volunteer di Kebun Hanif pada 15 Juli – 30 Juli 2023. Tim melakukan pengumpulan data dengan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan di Kebun Hanif dan melakukan deep interview dengan petani Kebun Hanif sebagai informan.

0 Komentar