Garis besar Cerita Percy Jackson and The Olympians: Film yang sangat ditunggu penayangannya!

Cerita Percy Jackson and The Olympians
Cerita Percy Jackson and The Olympians (dapsmagic.com)
0 Komentar

sumedangekspres– Cerita Percy Jackson and The Olympians, film barat yang bergenre fantasi ini memiliki keseruan tersendiri dalam alur ceritanya, bikin penonton penasaran dan menebak-nebak.

Bagi kamu yang memang menyukai film yang bergenre fantasi, nonton Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief tidak boleh terlewatkan. Setidaknya kita akan mendapatkan film yang memiliki efek baik dengan petualangan anak-anak ke dunia para Dewa.

Bagi para penikmat cerita fantasi, Percy Jackson akan memberikan kalian petualangan yang menyenangkan. Pasalnya kalian akan dibawa untuk menikmati kehidupan ala anak-anak dari para Dewa Yunani kuno. Tentu saja kehidupan sebagai anak-anak dari para Dewa ternyata tidaklah mudah dan menyenangkan yang kita duga.

Baca Juga:Kapan Jadwal tayang film Percy Jackson and the Olympians? Dimana bisa menontonnya?Tempat piknik dan wisata aestetik di Jawa Barat

Percy Jackson yang awalnya berpikir bahwa ia adalah seorang pecundang yang memiliki disleksia. Siapa sangka ternyata dirinya adalah seorang putra dari Dewa dan memiliki kekuatan lebih ketika menyentuh air. Siapa lagi Dewa yang memiliki kekuasaan atas air selain Poseidon, Dewa yang menguasai seluruh lautan.

Kehidupan membosankan Percy berubah ketika dirinya dikejar-kejar oleh Hades, Dewa penguasa neraka yang memintanya mengembalikan petirnya. Bertemu dengan anak-anak berdarah campuran manusia dan Dewa lainnya, kehidupan aneh ini bukan hal baru lagi. Di sisi lain meski dirinya memiliki kekuatan, Percy tidak pernah menyadari seberapa kuat dirinya itu.

Saya suka bagaimana plotnya berjalan, meski terkadang saya sendiri merasa beberapa keheranan. Tapi hal ini tidak membuat saya lebih bingung dibanding saat melihat para Dewa muncul. Pasalnya saya menginginkan rasa keagungan dan elegan dari seorang Dewa Yunani yang melegenda. Sejujurnya saya berharap ada framing lebih mengenai para Dewa, karena yah cerita ini bermula dari kesalahan mereka.

Sayangnya di film ini saya merasa ada ke miss dalam penggambaran para Dewa Yunani yang memang terkesan untuk komersial. Jadi saya merasa mereka justru terlalu meremehkan para Dewa Yunani ini, karena sangat membosankan juga melihat mereka. Ada kesan jingoistik, dimana para Dewa ini lah yang menjadi orang lemah.

Meski sebenarnya mereka memframing kekuatan seseorang berdasarkan dari siapa orang tua mereka. Anak dari Dewa siapa? maka mereka akan mendapatkan jaminan sebagai anak yang paling kuat dari yang lainnya. Saya juga mendengar bahwa film ini ternyata memiliki banyak perbedaan dengan versi bukunya, karena banyak yang tidak di hadirkan di versi filmnya.

0 Komentar