Sumedang – Tabligh akbar adalah kegiatan yang memang diagendakan secara rutin dari tahun ke tahun untuk melakukan peringatan hari besar Islam. Hal ini disampaikan Wakil Direktur II UPI Kampus Sumedang Dr Maulana SPd MPd kepada Sumeks seusai melaksanakan kegiatan acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa (24/10).
Jadi tidak hanya agenda Maulid Nabi saja tapi juga ada Isra Mi’raj dan agen-agen yang lain dan memang sudah secara rutin dilaksanakan.
Terkait dengan agenda tabligh akbar yang mendatangkan Abuya Muhyidin Pimpinan Pondok Pesantren Asy – syifa.
Baca Juga:UPI Kampus Sumedang Gelar Kegiatan Maulid NabiWarga Antusisas Ikuti Siskamling
“Alhamdulilah beliau berkenan untuk hadir menyampaikan pencerahan di UPI Kampus Daerah (Kamda) Sumedang, yang tentunya kegiatan ini menjadi salah satu implementasi dari motto UPI sebagai Perguruan Tinggi Yang Ilmiah Edukatif dan Religius. Jadi aspek religiusitas yang menonjolkan iman taqwa dan akhlak mulia, kiranya perlu terus dibangun, perlu terus dijaga, dipupuk dan dikembangkan, salah satunya adalah dengan melihat kembali kepada diri berintrospeksi serta mencontoh ajaran yang telah disampaikan oleh yang mulia Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,” kata Dr Maulana.
Dia berharap, melalui kegiatan ini mudah-mudahan bisa mengetuk hati para hadirin, yang tidak hanya Civitas Akademika, tidak hanya dosen, tidak hanya mahasiswa, maupun tenaga kependidikan (Tendik) di UPI Kampus Daerah Sumedang, tetapi juga warga sekitar.
“Yang Alhamdulillah hari ini hadir sangat banyak, mungkin sekitar 500 atau 700 jemaah turut hadir di Dome lapangan basket dan di sekitar arwal Kampus UPI, yang tentunya ingin mencari pencerahan mencari ilmu,” ujarnya.
Jadi lanjut Dr Maulana, mudah-mudahan kegiatan ini bisa membawa manfaat bisa menebar hal positif bagi terbentuknya karakter keimanan ketakwaan serta akhlak mulia dan juga bagi seluruh masyarakat yang ada di sekitar UPI Kampus Daerah Sumedang.
“Dan tentunya ini menjadi salah satu syiar yang dapat memperlihatkan bahwa UPI pun turut peduli terhadap lingkungan, turut mengajak lingkungan sekitar, untuk sama-sama membangun karakter positif itu,” katanya.
Saat ini tentu saja bangsa Indonesia dikatakan cukup krisis di dalam aspek-aspek moralitas, melihat anak-anak muda banyak yang terjerumus ke dalam kegiatan-kegiatan yang tidak berfaedah.