sumedangekspres – Nami Island (Pulau Nami) kependekan dari Namiseom yang letaknya di Sungai Han, sebelah utara Kota Seoul yang merupakan pulau dengan banyak sejarah.
Pulau Nami, yang terletak di dekat Sungai Bukhangang di Bangha-ri, Namsan-myeon, Chuncheon, terkenal sebagai objek wisata bertema representatif Korea.
Pulau yang juga dikenal Namiseom ini memiliki luas sebesar 460.000 meter persegi.
Baca Juga:Potret Pulau Nami Saat Musim Dingin, Bak Negeri Dongeng!WHOOSH Si Kereta Cepat, Membawa 23 Ribu Penumpang Di Akhir Pekan
Kali ini kita akan sedikit membahas sejarah Namiseom yang menarik untuk disimak!
Nama pulau ini diambil dari nama seorang jenderal, yakni Jenderal Nami yang menurut mitos dimakamkan di Nami Island.
Nama pulau ini berasal dari nama seorang jenderal yang hidup pada masa pemerintahan Raja Sejo (1417-1468) dan putranya Raja Yejong (1450-1469).
Nami merupakan cucu dari Raja Taejong, dan Jendral Nami sudah menjadi jenderal pada usia tujuh belas tahun dan menduduki peringkat pertama dalam ujian pertahanan militer.
Ketika Raja Sejo meninggal, tahtanya kemudian diwarisi kepada Raja Yejong, yang kemudian dengan kekuasaannya tersebut, Raja Yejong menuduh Jenderal Nami sebagai pengkhianat.
Pada tahun 1818, ketika kerajaan dipimpin oleh Raja Sunjo, kebeneran terungkap. Tuduhan yang diberikan kepada Jenderal Nami adalah tuduhan rekayasa yang dibuat-buat.
Meski jasadnya tidak pernah ditemukan, makam Jenderal Nami tetap ada di Pulau Nami.
Baca Juga:Sosok Mohammed Deif Yang Jadi Buronan IsraelBisa Menambah Wawasan, Berikut Museum Sejarah Di Tangerang!
Di depan gerbang masuk mausoleum terdapat sebuah batu yang diukir dengan puisi karya Jenderal Nami.
Area makam cukup luas, dan disekitar makam terdapat sejumlah patung yang berdiri.
Sang jenderal adalah pecinta tanaman dan sastra, sehingga ia banyak menanam tanaman di pulau ini. Di pulau ini banyak terdapat batu-batuan yang diukir karya sastra.
Sedikit membahas tentang terbentuknya Pulau Nami. Pada tahun 1965, Min Byeong-do, yang baru saja mengundurkan diri sebagai gubernur Bank of Korea, membeli dan meluncurkan proyek penanaman ribuan pohon di sana untuk tujuan pariwisata.
Kemudian tahun 1966, beliau mendirikan Gyeongchun Tourism Development Inc. Dilanjut pada tahun 2000, perusahan tersebut berganti nama menjadi Namisum Inc. dan melakukan investasi besar di bidang lingkungan dan seni.