sumedangekspres – Ternyata ini Asal Usul Nama dan Sejarah Kediri, Berasal dari Pembagian Kekuasaan
Kota Kediri, salah satu kota terbesar di Jawa Timur, Indonesia, memiliki sejarah yang panjang dan menarik yang berakar dari sebuah kebijakan bijak pembagian kekuasaan.
Nama Kediri sendiri terkait erat dengan legenda tentang Prabu Airlangga dan peran Mpu Bharada dalam membagi kerajaannya menjadi dua, yang pada akhirnya membentuk dua kerajaan terkenal, yaitu Kadiri dan Panjalu. Inilah kisah mengenai asal usul nama dan sejarah Kediri yang menarik.
Prabu Airlangga dan Pembagian Kerajaan
Baca Juga:Inilah Asal Usul Kediri, Kisah Bijak Prabu Airlangga dalam Memimpin KerajaanAsal Usul Kota Kediri: Sebuah Cerita Rakyat Jawa Timur
Kisah asal usul Kediri bermula pada zaman dahulu di kerajaan Medang Kahuripan, yang dipimpin oleh seorang raja bijak bernama Prabu Airlangga.
Prabu Airlangga merupakan seorang penguasa yang bijaksana, dan ia mendapatkan tahta kerajaan ini melalui pernikahannya dengan seorang putri kerajaan Medang.
Namun, ketika Prabu Airlangga mencapai usia senja, ia merasa ingin mengabdikan hidupnya untuk berbagai alasan spiritual.
Untuk mewujudkan keinginannya, ia harus menyerahkan tahta kerajaan kepada putrinya yang satu-satunya, Dewi Kilisuci.
Namun, sang putri memiliki keinginan yang berbeda. Ia ingin menjadi seorang pertapa, bukan seorang penguasa.
Meskipun sang Prabu ingin sangat menjadikan putrinya sebagai penerus tahta, ia menghormati keinginan putri semata wayangnya.
Dewi Kilisuci meninggalkan istana dan pergi untuk menjalani pertapaan di sebuah gua yang disebut Gua Selomangkleng.
Di sana, ia mengubah namanya menjadi Dewi Kilisuci.
Dilema Pembagian Kerajaan
Baca Juga:Baca Taming the Corrupted Sub Indonesia Disini! Chapter 13 Udah Rilis, Bikin Greget!Baca Komik Taming the Corrupted Bahasa Indonesia Chapter 12 Disini!
Dengan Dewi Kilisuci menolak tahta, Prabu Airlangga menghadapi dilema yang sangat sulit.
Salah satu selirnya memiliki dua putra, yaitu Raden Jayengrana (Mapanji Garasakan) dan Raden Jayawarsa (Sri Samarawijaya).
Dalam proses pemilihan penerus, Prabu Airlangga khawatir bahwa menyerahkan tahta kepada salah satu dari putra selirnya akan menimbulkan konflik dan persaingan yang berbahaya.
Dalam pencariannya untuk menemukan solusi yang adil, sang Prabu Airlangga mengingat Mpu Bharada, seorang pertapa terkenal yang dikenal akan kebijaksanaan dan kesaktiannya.
Mpu Bharada kemudian memainkan peran kunci dalam sejarah pembentukan Kediri.