sumedangekspres – Kepala Desa Cibeureuyeuh Kecamatan Conggeang Totong menyesalkan adanya pembongkaran Tugu Batas Desa Cibeureuyeuh-Narimbang oleh pihak yang memperbaiki jalan Legok-Conggeang.
Kepala Desa Cibeureuyeuh sempat marah-marah dan memblokade jalan dengan cara memalangkan motor. Bahkan, jalan Conggeang Legok sempat macet.
Pembongkaran Tugu sendiri diduga dilakukan pada Rabu (1/11/2023) malam.
“Kami menyesalkan pembongkaran Tugu Batas Desa yang mengandung sejarah ini. Seharusnya, pembongkaran sendiri dilakukan disertai kesanggupan pihak pemborong untuk membangun kembali tugu tersebut,” katanya kepada Sumeks di lokasi Tugu Batas Desa, Kamis (2/11/2023).
Baca Juga:Ogi Ahmad Fauzi Kembali Nahkodai KPU SumedangLiku-liku Seorang Penjual Sapu
Diakui, sebelumnya pihak kontraktor telah memberitahukan kepada Pemerintah Desa Cibeureuyeuh akan membongkar tugu tersebut. Namun, hal itu tidak disertai kesanggupan membangun kembali tugu tersebut.
“Kami tidak mempermasalahkan pembongkaran Tugu, yang kami masalahkan adalah kesanggupan kontraktor untuk membangun kembali tugu tersebut,” ujarnya.
“Kami khawatir ketika jalan beres, kontraktor pergi dan tidak membangun kembali tugu tersebut, malah meninggalkannya. Makanya, kami protes,” jelasnya.
Totong meminta, terkait desain tugu yang akan dibangun nantinya seperti desain awal, tidak perlu berubah. “Kami tidak meminta berubah, hanya desain awal saja karena Tugu tersebut mengandung cukup sejarah bagi warga Kecamatan Conggeang,” jelasnya.
Dijelaskan, tugu tersebut dibangun pada tahun 1963, sehingga sudah cukup panjang perjalanan sejarah tugu tersebut. “Kami hanya menginginkan tugu tersebut kembali ada karena mengandung sejarah,” jelasnya. (bim)