Meskipun lebih ringan, rangka ini dianggap kurang kuat dibandingkan dengan rangka pipa besi pada sasis underbone.
Beberapa konsumen merasa bahwa rangka eSAF mudah berkarat dan rentan terhadap keropos.
Namun, sebagian konsumen juga mengapresiasi fakta bahwa rangka eSAF membuat sepeda motor lebih ringan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Baca Juga:Kenikmatan Penghuni Surga Ayat-Ayat Al-Qur’an Membahas SurgaTata Cara Sholat Gerhana Bulan, Arab, Latin, Artinya serta Bacaan Niat
Honda Genio yang menggunakan rangka eSAF mengalami penurunan bobot sebesar 4 kg, dan konsumsi bahan bakarnya lebih efisien, terutama ketika fitur ISS aktif.
Meskipun rangka eSAF memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tampaknya ada ketidakpastian di antara konsumen tentang kehandalan dan daya tahan rangka ini.
Mungkin itulah salah satu alasan mengapa sepeda motor Honda BeAT Pop tidak laku seperti yang diharapkan.
Selain faktor rangka sasis eSAF, ada beberapa hal lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam penurunan minat konsumen terhadap BeAT Pop.
Perubahan tren pasar, persaingan dengan sepeda motor lain, dan harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan varian sepeda motor serupa mungkin juga menjadi faktor-faktor yang berkontribusi.
Dalam dunia otomotif yang selalu berubah, para produsen harus selalu beradaptasi dengan perubahan tren dan kebutuhan konsumen.
Meskipun Honda BeAT Pop memiliki berbagai fitur canggih dan teknologi terkini, tampaknya faktor-faktor seperti penggunaan rangka sasis eSAF dan perubahan pasar telah memberikan dampak negatif pada penjualannya.
Baca Juga:Ide Liburan ke Bandung Classic dan Retro SuasananyaIni Alasan Kenapa Honda Beat Pop Tidak Laku
Sebagai konsumen, penting untuk selalu mempertimbangkan berbagai aspek sebelum memutuskan untuk membeli sepeda motor, termasuk kehandalan rangka sasis yang digunakan dalam produk tersebut.